Selasa 05 Jan 2016 12:00 WIB

Aher Minta PON Diundur Agar tak Ganggu Idul Adha

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Aher
Aher

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat mengusulkan pengunduran jadwal pelaksanaan ajang tersebut.

Semula, even olahraga terbesar di Tanah Air ini akan dilakukan pada 9 hingga 21 September.

Menurut Ketua Umum PB PON XIX/2016 Jabar Ahmad Heryawan, pihaknya mengusulkan pengunduran ini karena pada saat yang sama terdapat Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 12 September.

"Dari pada mengurangi kekhusyuan Idul Adha, lebih baik meminta dimundurkan," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher usai memimpin rapat PB PON XIX/2016, di Gedung Sate, Bandung, Selasa (5/1).

Aher menilai, jika PON tetap sesuai jadwal semula, maka pelaksanaannya akan terpotong satu hari akibat libur Idul Adha.

"Ada Idul Adha harus berhenti (libur). Kemudian ada 1-2 hari enggak ada pertandingan. Mereka, official, atlet enggak mungkin pulang juga kan," katanya.

Sehingga, kata dia, pihaknya mengusulkan pelaksanaan PON diundur ke 17 September. Jadi, Opening ceremony-nya dilakukan pada tanggal itu. Aher yakin, pengunduran jadwal ini sama sekali tidak mengganggu persiapan yang tengah dilakukannya.

PB PON berharap, kata Aher, KONI Pusat dan Kementerian Olahraga segera membahas hal ini untuk memastikan pengunduran tersebut. "Mudah-mudahan segera. Pekan ini, pekan depan," katanya.

Dikatakan Aher, secara prinsip, KONI Pusat dan Kemenpora telah menyutujui pengunduran jadwal PON tersebut. Tapi untuk legitimasinya, harus ada forum, rapat, antara KONI Pusat, Kemenpora, PB PON, dengan seluruh KONI (provinsi) di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement