Senin 04 Jan 2016 21:13 WIB

Robohnya Patung Jenderal Soedirman Diinvestigasi

Patung Jenderal Besar Soedirman.
Foto: Antara
Patung Jenderal Besar Soedirman.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menindaklanjuti kasus robohnya patung Panglima Besar Jenderal Soedirman di perempatan Terminal Bus Purbalingga dengan membentuk tim investigasi.

"Robohnya patung itu akan segera diselidiki oleh tim yang terdiri atas unsur teknis dan nonteknis. Dalam hal ini, teknis karena berkaitan dengan unsur-unsur material bangunan sedangkan nonteknis karena berkaitan dengan unsur seni dan administrasi lainnya," kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Purbalingga Rusmo Purnomo di Purbalingga, Senin (4/1).

Ia mengatakan bahwa hasil kajian dari tim investigasi itu akan digunakan untuk membuat keputusan ke depan. Dia mengakui bahwa sejumlah tokoh masyarakat mengusulkan agar Pemkab Purbalingga segera membangun kembali patung Panglima Besar Jenderal Soedirman yang roboh pada hari Ahad (3/1) itu.

Akan tetapi, kata dia, usulan tersebut perlu dikaji ulang terutama dari segi "Detail Engineering Design (DED)" dan perencaanaan anggarannya. "Perencanan DED akan dilaksanakan pada perubahan anggaran 2016, sedangkan untuk pembangunan kemungkinan bisa dilaksanakan pada tahun 2017," katanya.

Lebih lanjut, Rusmo mengatakan bahwa patung Panglima Besar Jenderal Soedirman yang diresmikan pada tanggal 31 Desember 2004 dengan biaya pembangunan sebesar Rp270 juta itu terbuat dari bahan fiber dan kerangka besi.

Menurut dia, pembuatan desain patung tersebut sama dengan desain patung Jenderal Soedirman di Jakarta yang terbuat dari bahan perunggu dengan anggaran Rp 3,5 miliar. "Robohnya patung Jenderal Soedirman kemungkinan karena pelapukan pada bahan fibernya, walaupun telah dilakukan perawatan berupa pengecetan setiap tahun," katanya.

Terkait hal itu, dia mengatakan bahwa Pemkab Purbalingga akan melakukan pemeriksaan terhadap tiga patung lainnya yang dibuat dengan bahan yang sama, yakni patung knalpot di pertigaan Jalan A.W. Soemarmo, patung dr. Goeteng Tarunadibrata di kompleks RSUD dr. Goeteng Tarunadibrata Puralingga, dan patung atlet tolak peluru di kompleks Stadion Goentoer Darjono.

Dengan pemeriksaan dan pencegahan secara dini tersebut, dia mengharapkan kasus robohnya patung Panglima Besar Jenderal Soedirman tidak dialami oleh tiga patung lainnya dengan bahan yang sama.

Seperti diwartakan, patung Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berlokasi di perempatan Terminal Bus Purbalingga roboh pada Ahad (3/1), sekitar pukul 09.30 WIB. Peristiwa robohnya patung tersebut tidak menimbulkan korban karena terjadi saat lampu pengatur lalu lintas berwarna merah sehingga tidak ada kendaraan yang melintas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement