REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Indonesia disebut belum terlalu sukses menangani kasus tuberculosis (TB). Namun, patut disyukuri saban tahunnya penanganan TB yang berkesinambungan membuat peringkat TB di mata dunia terus membaik.
Ketua Perhimpunan Pemberantasan Tuberculosis Indonesia (PPTI) Kota Depok, Anna Rozaliyani mengatakan, saat ini Indonesia menduduki peringkat kelima setelah beberapa tahun lalu sempat menduduki peringkat ketiga di dunia. "Indonesia menduduki peringkat kelima setelah negara India, Cina, Afrika Selatan dan Nigeria," kata Anna di Balai Kota Depok, Senin (4/1).
Anna mengapresiasi upaya keras pemerintah mengatasi masalah TB. Mata dunia menyoroti hal ini, karena TB merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi dan Indonesia pernah berada pada urutan ketiga di dunia.
Tetapi saat ini, peringkat itu perlahan turun ke posisi lima seiring upaya keras pemerintah dan pihak swasta dalam menanggulanginya. "Tentu saja kasus TBC masih banyak, tapi perbaikan peringkat ini merupakan sebuah pencapaian. Artinya, setiap kader memiliki peran dalam pemberantasan TB, sehingga penularan TB dapat ditekan," ujar dia.
Diharapkan Anna dengan adanya mitra-mitra seperti PPTI, Dinas Kesehatan (Dinkes), PKK dan pihak-pihak terkait, mampu memberantas TB di Kota Depok hingga ke akar-akarnya dan nantinya diharapkan juga dapat terus menekan peringkat Indonesia dari kasus TB di mata dunia.
"Untuk tingkat kasus penularan TB di Kota Depok sudah bagus dan terus menurun," ucap Anna.