Senin 04 Jan 2016 13:48 WIB

Rokok Sumbang Nilai Inflasi

Rep: Mursalin Yasland/ Red: achmad syalaby
Seni dari abu rokok
Foto: Rocketnews24
Seni dari abu rokok

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Rokok kretek menjadi salah satu komoditas yang berkontribusi besar terjadinya inflasi di Kota Bandar Lampung. Pada Desember tahun lalu, inflasi kota berjuluk Tapis Berseri ini mengalami inflasi sebesar 1,17 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Adhi Wiriana mengatakan kelompok yang memberikan andil besar terjadinya inflasi yakni pada kelompok bahan makanan, minuman, makanan jadi, dan rokok.

(Baca: Rokok Bikin Miskin Orang Indonesia).

"Selain cabai merah, cabai rawit bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging, juga rokok kretek memberikan andil besar terjadinya inflasi di kota Bandar Lampung," katanya pada keterangan pers, Senin (4/1).

Selain komoditas tersebut, inflasi juga disebabkan dari kelompok lain yakni tarif listrik, tarif air minum, gas dan bahan bakar. Kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,91 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,19 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,07 persen.

Kelompok lainnya juga berperan meningkatkan inflasi, yakni kesehatan, sandang, pendidikan, dan rekreasi. Kemudian, olahraga, transpor, komunikasi, dan jasa keuangan.

Ia mengatakan inflasi di kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-30 dari 82 kota yang menjadi pengamatan BPS terhadap harga komoditas tersebut pada bulan lalu. Inflasi tertinggi berada di Merauke 2,87 persen, dan inflasi terendah sebesar 0,27 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement