Senin 04 Jan 2016 10:31 WIB

Ini Nasihat Adnan Pandu Praja Buat Wali Kota Depok

Wali Kota Depok, Dr Idris Abdus-Somad (tiga dari kiri) pada acara silaturahim alumni Pondok Modern Gontor
Foto: damanhuri zuhri/republika
Wali Kota Depok, Dr Idris Abdus-Somad (tiga dari kiri) pada acara silaturahim alumni Pondok Modern Gontor

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mantan salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja memberikan nasehat penting buat Wali Kota Depok terpilih, Dr Idris Abdus-Somad.

Nasihat penting yang disampaikan pada acara Silaturahim Alumni Pondok Modern Gontor itu adalah, agar Idris Abdus Somad yang juga alumnus Pondok Modern Gontor mampu mengelola Pemerintah Kota Depok dengan baik dan transparan.

''Mudah-mudahan ikhwan kita, Dr Idris Abdus-Somad mampu menjalankan pemerintah Kota Depok dengan baik dan transparan,'' ungkap Pandu di hadapan puluhan alumni Pondok Modern Gontor, Ahad (3/1).

Nasihat Pandu lainnya, agar Wali Kota Depok yang juga doktor dari perguruan tinggi di Arab Saudi ini, mampu menjalin kerja sama dengan Kampus Universitas Indonesia, sehingga mampu mengembangkan pembangunan Kota Depok yang lebih baik.

Bertempat di Rumah Makan Gubuk Gurame Tapos, Depok, Jawa Barat, Ahad (3/1), Pandu Adnan Praja hadir pada acara silaturahim alumni Pondok Modern Gontor bersama Wali Kota Depok Terpilih 2015-2020.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Depok terpilih, Dr Idris Abdus-Somad menyampaikan rasa syukurnya kepada alumni Pondok Modern Gontor yang telah bekerja keras mendukung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok awal Desember lalu.

''Saya sangat bersyukur atas bantuan teman-teman alumni mau pun para wali santri Gontor yang mendukung pelaksanaan Pilkada Depok sehingga berjalan dengan sukses,'' ujar doktor dari Universitas Ibn Sa'ud Riyadh, Arab Saudi ini menjelaskan.

Idris merasa senang atas masukan yang disampaikan alumni Pondok Modern Gontor dalam silaturahim tersebut. Khusus untuk kerjasama dengan Universitas Indonesia, Idris mengungkapkan sudah dilaksanakan pada program-program teknis.

''Untuk program berskala besar seperti penanganan kota, kemacetan, masalah sampah serta pertambahan penduduk, memang belum dilakukan,'' ungkap Idris Abdus-Somad menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement