Senin 04 Jan 2016 09:22 WIB

Setelah Kabut Asap, Banjir Kini Ancam Sumatra

Rumah warga di Pidie dihantam banjir bandang.
Foto: Dok BMH
Rumah warga di Pidie dihantam banjir bandang.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --  Aktivis Sarekat Hijau Indonesia Sumatra Selatan mengingatkan berbagai pihak bahwa banjir berpotensi melanda sejumlah kabupaten dan kota dalam provinsi setempat pada Januari 2016. Sebelumnya, bencana asap melanda sejumlah daerah di Sumsel karena kebakaran hutan.

(Baca: Kualitas Udara Palembang di Level tak Sehat).

"Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) intensitas curah hujan pada bulan ini meningkat hingga 400 milimeter, kondisi tersebut dapat seperti tahun-tahun sebelumnya mengakibatkan sejumlah daerah seperti Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin, mengalami banjir yang cukup parah," kata Sekretaris Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Sumatera Selatan Syarifudin Kobra di Palembang, Senin (4/1).

Ancaman banjir pada musim hujan sekarang berpotensi melanda sejumlah daerah karena kerusakan hutan di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini tidak seimbang dengan penghijauan kembali atau reboisasi.

Selain banjir, dalam kondisi hutan yang banyak rusak itu, musim hujan sekarang ini berpotensi mengakibatkan sejumlah wilayah terutama yang berada pada dataran tinggi seperti Kota Pagaralam dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan mengalami bencana tanah longsor.

Menurut dia, setiap tahunnya terdapat ribuan hektare hutan di provinsi yang memiliki luas hutan sekitar 3,5 juta hektare itu mengalami kerusakan.Untuk mencegah terjadinya kerusakan hutan lebih parah yang dapat mengancam keselamatan jiwa serta harta benda masyarakat akibat banjir dan tanah longsor pada setiap musim hujan, pemerintah daerah perlu menggalakkan kegiatan reboisasi.

"Kerusakan hutan akibat faktor alam dan kebakaran pada musim kemarau serta ulah manusia lebih banyak dibandingkan dengan reboisasi, sehingga keseimbangan alam terganggu dan bisa menyebabkan banjir di mana-mana pada musim hujan," ujarnya.

Dia menjelaskan, kegiatan menghutankan kembali areal hutan yang mengalami kerusakan menjadi tanggung jawab bersama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement