REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menawarkan sejumlah solusi untuk menangani kemacetan di jalan tol saat musim liburan.
Pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Sugihardjo mengatakan solusi pertama menambah jalur dari lawan arus atau contra flow" dari timur ke barat. "Jadi, satu lanjur dari KM 65 sampai KM 50, dibuat satu lajur, jadi menambah kapasitas," katanya di Jakarta, Ahad (3/1).
Kedua, lanjut dia, pengendalian area peristirahatan atau rest area yang juga menyumbang kemacetan. "Buka tutup rest area. Kalau KM 65 penuh, tutup dan alihkan ke KM 62, kalau penuh lagi alihkan ke KM 42," katanya.
Sugihardjo menambahkan titik kepadatan, yakni di Tol Cikampek karena pertemuan dari Tol Cipularang dan Tol Cipali. Masalahnya, lanjut dia, masih ada transaksi di gerbang tol Cikopo, sementara untuk di Tol Cipularang sudah tidak ada.
"Jadi, idealnya, ke depan kita sudah minta pengelola tol dan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) untuk menggunakan dua sistem yaitu e-ticketing dan terintegrasi," katanya.
Dia menjelaskan sistem terintegrasi perpindahan operator jalan tol, antara PT Lintas Marga Sedaya (Cipali) dan PT Jasa Marga (Cipularang). "Kalau terintegrasi transaksi Gerbang Tol Cikopo seharusnya bisa dihapus," kayanya.
Sugihardjo menyebutkan setiap transaksi tersebut terhitung di atas delapan detik yang dinilai lama dan menimbulkan antrean panjang. "Saya suruh ada asisten supaya mengurus uang kembaliannya cepat," katanya.
Dia mengaku akan menyampaikan solusi tersebut kepada operator dalam surat tertulis, di samping imbauan lisan. Untuk puncak arus balik Natal dan Tahun Baru 2016 diperkirakan pada Ahad (3/1) dan masyarakat telah diimbau untuk mulai bergerak pada Sabtu (2/1) sore.