Ahad 03 Jan 2016 15:59 WIB

Polisi Segera Bongkar Makam Korban Pesta Oplosan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham
Miras oplosan
Foto: ANTARA
Miras oplosan

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pihak kepolisian memastikan akan membongkar makam Agus Tri Hartanto, warga Kelurahan Tingkir, Kota Salatiga yang diketahui tewas setelah melakukan pesta ‘oplosan’ bersama rekan- rekannya.

 

Pembongkaran makam ini akan dilakukan untuk keperluan otopsi. Sehingga polisi dapat mengetahui penyebab kematian pria yang tewas setelah pesta miras di Pasar Tugu, Desa Bener, Kecamatan Tengaran, kabupaten Semarang ini.

 

“Pihak keluarga, sudah menyampaikan tidak keberatan dengan rencana otopsi ini,” kata Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Herman Sophian, yang dikonfirmasi di Ungaran, Ahad (3/1).

 

Menurut Herman, pihaknya juga telah mengirim barang bukti berupa sisa minuman dan sisa muntahan ke Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Semarang. Hasil otopsi nantinya akan dicocokkan dengan barang bukti yang diamankan.

 

Dari proses ini akan terungkap sebenarnya apa yang menyebabkan kematian korban. Sebab, sejauh ini, keterangan sejumlah saksi yang didapatkan polisi juga masih beragam.

 

“Selain meminum oplosan yang dicampur dengan lotion anti nyamuk dan hand body, ada juga yang menyebutkan korban Agus ini juga mengonsumsi jamur dari kotoran sapi saat pesta miras,” katanya.

 

Sebelumnya, dua orang diketahui tewas pada Jumat (1/1) setelah pesta oplosan di sebuah kios no 43 Pasar Tugu, Desa Bener. Selain Agus, satu korban jiwa lainnya diketahui bernama Eko Budi Purwanto alias Klowor, yang juga warga Tingkir, Salatiga.

 

Selain dua nyawa melayang, empat orang lainnya harus dirawat di rumah sakit. Ke-empatnya masing- masing Herman Sigit Sutrisno, Rahayu Subagio, Nanag Supriyanto, dan Budi Batang. (Kapolda NTT Klarifikasi Temuan Miras Milik Anggota DPR).

 

Berdasarkan olah TKP di lokasi, polisi menemukan sejumlah barang bukti dari beberapa lokasi. Antara lain, sisa minuman keras jenis oplosan, satu botol lotion anti nyamuk dan empat botol bekas hand body lotion yang diduga digunakan sebagai campuran.

 

Pesta miras oplosan ini digelar korban bersama rekan-rekannya sejak Ahad 27 Desember 2015 hingga malam pergantian tahun 2016. Keesokan harinya, dua dari enam warga Tingkir ini diketahui meregang nyawa.

 

Herman juga menyampaikan, hingga saat ini para korban pesta miras yang masih menjalani perawatan juga belum dapat diminta keterangannya akibat kondisi kesehatan yang belum pulih.

 

Polisi belum menerima hasil uji laboratorium atas barang bukti yang ditemukan di lapangan. Karena itu, polisi secepatnya akan meminta pembingkaran mayat untuk dilakukan otopsi.

 

“Yang sudah pasti pihak keluarga korban Agus yang sudah pro-aktif dengan upaya polisi. Sementara untuk pihak keluarga korban Klowor belum dapat ditemui,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement