REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Harga sejumlah jenis ikan di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, naik seiring dengan berkurangnya hasil tangkapan nelayan sejak sepekan terakhir. Tangkapan menurun akibat cuaca buruk yang melanda wilayah setempat.
Reza, pedagang ikan di pasar tradisional Desa Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe mengatakan, tingginya harga jual ikan tersebut menyebabkan banyak warga yang mengeluh.
"Sudah sepekan terakhir ini, harga ikan melonjak drastis di Kota Lhokseumawe karena hasil tangkapannya yang terbatas. Para nelayan tidak bisa melaut dengan optimal akibat cuaca buruk," katanya Sabtu (2/1).
Ia menyebutkan beberapa jenis ikan yang mengalami penaikan harga, yaitu ikan tongkol harga sebelumnya Rp15 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp30 ribu/kg. Begitu pula, ikan pilok yang sebelumnya Rp15 ribu/kg, sekarang menjadi Rp25 ribu/kg; ikan jenis dencis yang sepekan lalu Rp15 ribu/kg, naik menjadi Rp30 ribu/kg; dan ikan gembung Rp40 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp25 ribu/kg.
"Ikan tersebut langsung dibeli dari toke boat dan dengan harga yang tinggi sehingga kami pun terpaksa menjual dengan harga yang mahal pula," tutur Reza.
Sementara itu, pedagang ikan Husaini mengatakan bahwa kenaikan harga ikan itu akibat cuaca buruk sehingga nelayan memilih tidak mau mengambil risiko melaut. "Akibat sulitnya melaut, tentu saja harga ikan melonjak seperti biasanya. Harga ikan akan normal kembali apabila cuaca di laut stabil," katanya.