Jumat 01 Jan 2016 20:34 WIB

Catatan Fadli Zon di Bidang Polhukam

Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Wakil Ketua DPR Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon memberikan catatan terkait kondisi politik, hukum dan keamanan Indonesia selama tahun 2015. Menurutnya, ada perkembangan yang patut diapresiasi dan juga kekurangan yang harus diperbaiki.

"Di bidang pertahanan, kita bangga terjadi peningkatan cukup pesat. Kekuatan militer Indonesia berada pada peringkat ke-12, sebagaimana merujuk pada rangking yang dikeluarkan 'Global Fire Power'," katanya di Jakarta, Jumat (1/1).

Dia menjelaskan, hal lain yang patut dihargai dalam pembangunan politik ialah pelaksanaan Pilkada yang berjalan lancar. Menurut dia, sebagai Pilkada serentak pertama kali, kekhawatiran yang muncul sangat besar.

"Namun berkat kerja sama semua pihak, Pilkada berjalan baik. Untuk pelaksanaan ke depan, tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada harus lebih ditingkatkan," ujarnya.

Fadli mengatakan prihatin atas berbagai kegaduhan politik yang terjadi. Menurut dia, dinamika politik memang dipengaruhi berbagai kepentingan baik pribadi, kelompok, partai politik atau koalisi.

"Kita berharap dinamika politik di 2016 lebih stabil, substansial dan untuk kepentingan rakyat," katanya.

Dia mengatakan di bidang hukum, kita melihat masih adanya campur tangan politik dalam proses hukum. Fadli menilai masih ada proses hukum yang dicampuradukkan dengan kepentingan politik.

"Seharusnya tidak ada lagi politisasi kasus hukum. Hukum tidak boleh jadi alat politik, apalagi jadi alat kekuasaan dan aparat penegak hukum juga harus semakin profesional," katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan, Indonesia juga baru saja memiliki pimpinan KPK yang baru. Dia berharap, KPK dapat bekerja lebih baik yang ditandai dengan semakin berkurangnya tingkat korupsi.

"Fokus kepada pencegahan tanpa melupakan langkah-langkah penindakan. KPK harus tetap kuat, independen dan jangan diintervensi kepentingan politik maupun kekuasaan dan tidak boleh tebang pilih," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement