Jumat 01 Jan 2016 17:12 WIB

Libur Tahun Baru, Tiga Porsi Lontong Sayur Rp 150 Ribu

  Warga menikmati wisata di pantai Ancol, Jakarta Utara, Kamis (31/12).  (Republika/Yasin Habibi)
Warga menikmati wisata di pantai Ancol, Jakarta Utara, Kamis (31/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengunjung kawasan wisata Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, mengeluhkan harga makanan dan layanan jasa yang meroket tidak wajar saat liburan Tahun Baru 2016.

Andi Setiawan, warga asal Sukabumi, Jawa Barat, mengatakan di pantai indah Ancol mengaku harus merogoh kocek hingga Rp150 ribu untuk membeli tiga porsi lontong sayur saat perayaan pergantian tahun, Kamis (31/1) malam, di warung pinggir jalan sekitar pantai.

"Lontong sayur untuk tiga orang, ditambah minuman dan enam gorengan, harganya Rp150 ribu. Masuk akal tidak?" ujarnya.

Andi mengaku sempat protes kepada pedagang lontong sayur tersebut. Menurut Andi, pedagang lontong sayur tersebut mengaku harus menaikkan harga barang dagangannya karena perlu membayar uang sewa lapak yang juga tinggi.

"Saya minta pengelola atur dengan benar. Jangan sampai harga makanan di Ancol ini naik setinggi itu. Jangan sampai juga ada yang memanfaatkan momen liburan seperti ini secara tidak wajar," ucapnya dengan nada tinggi.

Andi mengaku tidak punya banyak pilihan untuk membeli makanan dengan harga yang lebih terjangkau saat hari pergantian tahun, Kamis kemarin.

Dia mengaku sempat mencoba membeli makanan di sebuah restoran yang terletak di dalam hotel tempat dia menginap. Namun, lagi-lagi dia merasa kecewa, karena harga makanan yang dijual, menurut dia, nisbi mahal.

Pasalnya, dia mengaku harus merogoh kocek hingga Rp1,2 juta untuk empat porsi makanan dengan sajian lauk berupa ayam goreng.

Dia meminta pengelola kawasan Ancol Taman Impian untuk memperhatikan harga-harga makanan dan minuman yang dijual di kawasan wisata tersebut. Harga makanan dan minuman tersebut, menurut dia, jangan sampai membebani pengunjung.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement