REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pergantian tahun 2015 ke 2016 di Palembang sempat diwarna guyuran hujan. Tapi perayaan malam tahun 2016 di ibu kota Sumatera Selatan (Sumsel) ini tetap spesial karena bersamaan dengan acara Road to Asian Games 2018.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin untuk merayakan pergantian tahun kali ini, Kamis malam (31/12) dimulai dengan mendatangi Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB). Setelah shalat Isya, Gubernur Alex Noerdin melakukan zikir bersama dengan ribuan umat Islam yang menjadi momen umat muslim mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Pada malam pergantian tahun Masehi yang juga dihadiri Walikota Palembang Harnojoyo tersebut, ribuaan umat Islam memenuhi masjid terbesar di Palembang tersebut. Umat dengan khusuk berdoa dan berzikir bersama. Lantunan ayat-ayat suci Al Quran dilantunkan berjamaah dengan dipimpin ustadz HM Nurdin Mansur.
Kepada jemaah yang memadati Masjid Agung SMB, Gubernur Alex Noerdin mengatakan, “Melalui zikir bersama, mari kita merenungkan hal-hal apa saja yang telah dilakukan sepanjang 2015. Jika ada hal-hal yang kurang baik segera ditinggalkan dan diperbaiki pada 2016.”
(Baca juga: Hari Pertama 2016, Listrik Padam di Bandara Kualanamu)
Alex Noerdin juga mengajak rakyat Sumsel untuk terus meningkatkan iman dan takwa serta selalu bersyukur dengan mengharapkan ridho Allah SWT agar Asian Games 2018 mendatang bisa berlangsung sukses. .
Menjelang waktu pergantian tahun, usai zikir bersama, Gubernur Sumsel dan rombongan beranjak menuju plaza Benteng Kuto Besak yang berada di tepi sungai Musi. Alex Noerdin datang untuk merayakan tahun baru yang dilaksanakan bersamaan dengan karnaval “Road to Asian Games 2018.”
Acara karnaval yang berlangsung sejak Kamis siang pada malam pergantian tahun diisi dengan hiburan yang menampilkan grup band D'Masiv dan Saykoji.
Sementara itu Harry Warga Negara Komisi Finance and Budgeting KOI (Komite Olahraga Indonesia) mengajak warga Palembang, Sumatera Selatan, aktif dalam menyukseskan Asian Games XVIII tahun 2018. “Asian Games ajang olahraga paling bergengsi di Asia yang akan dihadiri sekitar 15.000 atlet dan ofisial ke Bumi Sriwijaya,” katanya.
Menurut Harry Warga Negara, menjadi tuan rumah Asian Games bukanlah pekerjaan mudah, dua kota yang ditunjuk yaitu Jakarta dan Palembang menjadi pemegang amanat negara. “Peran serta warga sangat vital sekali dalam hal menjaga kondisi agar tetap kondusif karena menjelang penyelenggaraan akan banyak pembangunan infrastruktur di dalam kota,” ujarnya.