REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG -- Kasus demam berdarah dengue yang merebak di Desa Banyuwangi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, membuat peristiwa di daerah setempat itu dinyatakan sebagai kejadian luar biasa.
Kepala Puskesmas Bandongan Maya Christanti di Magelang, Kamis, mengatakan berdasarkan pendataan yang dilakukan di Desa Banyuwangi ada 14 orang yang menderita DBD.
Ia mengatakan kasus tersebut terjadi pada selama November-Desember 2015.
"Kasus ini mengalami peningkatan drastis, kemudian dinyatakan KLB. Kalau disebut ada yang meninggal dunia tersebut sudah pulang dari rumah sakit, informasi ada penyakit lain menyertainya," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Ia mengatakan "fogging" atau pengasapan hanya salah satu upaya membunuh nyamuk, namun yang terpenting yakni melakukan PSN secara terus menerus.
Petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dengan dibantu empat personel dari Koramil 03-Bandongan Kodim 0705/Magelang, Kamis, melakukan pengasapan di Dusun Mendak Utara, Desa Banyuwangi yang merupakan daerah pertama muncul kasus DBD di desa tersebut.
Kepala Dusun Mendak Utara Masruroh mengatakan di wilayah setempat yang menderita DB ada tujuh orang, terdiri atas tiga anak dan empat orang dewasa. Mereka sempat menjalani rawat inap di RSUD Tidar Kota Magelang, namun kini sudah sehat.
"Kejadian terakhir menimpa balita usia tujuh bulan. Kasus DBD terjadi sejak November 2015. 'Fogging' telah dilakukan dua kali, pertama pada akhir November dan kedua hari ini," katanya.
Ia mengatakan setelah ditemukan kasus DBD, pihaknya bersama kader posyandu, petugas puskesmas dan Koramil 03-Bandongan melakukan gerakan PSN.
Selain itu, memberikan penyuluhan kepada warga untuk hidup bersih dan mengubur botol-botol yang berserakan.