REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA -- Sebagian besar warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berburu jagung muda baik di sejumlah pasar tradisional, pinggir jalan maupun langsung ke kebun petani untuk mendapatkan harga jagung yang lebih murah.
"Kalau di pasar tradisional dan di pinggir jalan, harga jagungnya relatif sama, masih mahal pada kisaran Rp3.000 hingga Rp3.500 per buah, sedangkan jika langsung ke petani bisa lebih murah sehingga saya memilih membeli ke petani meski lokasinya agak jauh," kata seorang warga Samarinda, Fitimah, di Samarinda, Kamis.
Dia mengaku sudah survei harga jagung sejak sehari sebelumnya, mulai di sejumlah ruas pinggir jalan hingga ke beberapa pasar tradisional seperti Pasar Segri, Pasar Pagi, maupun Pasar Sungai Dama, namun rata-rata harganya pada kisaran Rp3.000 hingga Rp3.500 per buah, tergantung pada besar kecilnya jagung.
Namun, ketika pagi tadi dia bersama teman-temannya langsung ke petani jagung di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, ia mendapatkan harga jagung lebih murah, yakni pada kisaran Rp2.000 hingga Rp2.500 per buah, tergantung pada kualitas jagung.
"Lumayan dapat harga murah, saya langsung beli 100 buah. Jagung tersebut akan kami bakar bersama keluarga dan teman-teman nanti malam sambil menunggu malam pergantian tahun. Acara bakar-bakar jagung cukup di rumah saja," katanya.
Selain membakar jagung, dia juga telah menyiapkan 10 kilogram ikan nilai dan beberapa kilogram beras, sehingga bukan hanya jagung yang menjadi cemilan, tetapi juga ada menu utama untuk makan malam ketika menunggu pergantian tahun.
Berdasarkan pengamatan media ini, lebih dari 100 penjual jagung muda yang tersebar di Kota Samarinda, baik mereka yang jualan di pinggir jalan raya, dekat pasar, maupun beberapa los di pasara tradisional.
Sejumlah titik di pinggir jalan itu, antara lain puluhan penjual jagung di sepanjang Jalan D.I Panjaitan, Jelawat, Urip Sumoharjo, hingga beberapa titik di Jalan Cendana.