REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Satuan pengamanan (satpam) di Purwakarta diwacanakan bakal mengenakan pakaian khas Sunda saat bertugas. Setidaknya pakaian khas Sunda itu wajib dipakai satu pekan sekali.
Pemkab Purwakarta pun sedang menyiapkan desain khusus pakaian tersebut. Guna merealisasikannya, pada Januari mendatang akan ada surat edaran ke semua perusahaan yang menggunakan jasa Satpam.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, saat ini, desainnya sedang dirumuskan. Supaya, bisa dipadupadankan antara desain pakaian Satpam resmi dengan baju khas tradisional tersebut. "Kita akan siapkan desainnya," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Rabu (30/12).
Kewajiban satpam mengenakan pakaian khas Sunda disesuaikan dengan kebijakan yang telah diberlakukan pagai para pegawai pemkab serta anak sekolah. Selain pakaian sunda, para petugas keamanan itu harus mengucapkan salam sunda juga. Tentunya, dengan disertai badan yang membungkuk. Tujuannya sebagai penghormatan kepada tamu maupun pegawai di internal perusahaan tersebut.
"Kami juga, akan mengumpulkan pimpinan perusahaan yang menggunakan jasa Satpam," ujar Dedi.
Tujuannya, yaitu mengusulkan supaya para petugas itu segera diangkat jadi pegawai tetap. Jadi, kedepannya tidak ada lagi Satpam yang statusnya outsourcing. Alasannya, mereka merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam mengamankan lingkungan perusahaan tersebut.