Rabu 30 Dec 2015 23:06 WIB

20 Narapidana Lapas Kerobokan Dipindah ke Madiun

Polisi melakukan penjagaan di pintu masuk Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan pasca bentokan, Denpasar, Jumat (18/12).
Foto: Nyoman Budhiana
Polisi melakukan penjagaan di pintu masuk Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan pasca bentokan, Denpasar, Jumat (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur, menerima 20 narapidana pindahan dari Lapas Kelas IIA Kerobokan, Denpasar, Bali, setelah terjadi bentrokan antarkelompok yang menewaskan empat orang pada Kamis (17/12).

Kasi Bimbingan Keagamaan, Lapas Kelas I Madiun, Romi Novetrion mengatakan ke-20 narapidana tersebut dipindah dari Bali pada Selasa (29/12) malam dengan pengawalan ketat petugas dari Brimob Polda Bali, Kejaksaan, dan Kantor Wiayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkum dan HAM) Bali.

"Pemindahan tersebut sesuai surat dari Kanwil Kemenkum dan HAM Bali atas dasar petunjuk Dirjen Pemasyarakatan. Saat ini, para narapidana tersebut ditempatkan di blok pengenalan lingkungan (Penaling) lapas setempat," ujar Romi, Rabu (30/12).

(Baca juga: Jaringan Narkoba Lapas Kerobokan Diungkap)

Ia menjelaskan pertimbangan dipindahnya ke-20 narapidana tersebut dari Denpasar, Bali, ke Madiun, pertama karena alasan keamanan. Selain itu juga karena alasan pemeriksaan pengadilan atau penyidikan.

Informasi yang ada menyebutkan setelah kerusuhan yang terjadi di Lapas Kerobokan Bali pada 17 Desember lalu, sebanyak 40 narapidana Lapas Kerobokan dipindah ke sejumlah lapas lain di Pulau Jawa dengan alasan keamanan.

Selain 20 narapidana dipindah ke Lapas Madiun, sebanyak 20 narapidana lainnya dilayar (dipindahkan) ke Lapas Porong Sidoarjo setelah bentrokan terjadi di Lapas Kerobokan pada Kamis (17/12).

Bentrokan itu melibatkan anggota dua organisasi massa yang menjadi rival satu sama lain, yakni Laskar Bali dan Baladika. Massa dari dua ormas tersebut datang ke Lapas Kerobokan karena mendengar kabar terjadi keributan yang melibatkan kawan mereka di dalam Lapas. Akibatnya, bentrokan yang semula terjadi di dalam lapas, melebar ke luar hingga menewaskan empat orang.

Dua orang diketahui tewas di dalam lapas, sedangkan sisanya di luar lapas. Kasus tersebut hingga kini masih diselidiki oleh kepolisian dan pihak terkait lainnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement