REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muncul wacana perluasan stasiun Gambir supaya kereta listrik (KRL) mampu berhenti menurunkan penumpang di stasiun tersebut. PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengaku siap mengoperasikan KRL andai rencana itu terealisasi.
Hingga saat ini KRL hanya sekedar melewati stasiun Gambir. Sebab stasiun itu diperuntukkan bagi kereta api jarak jauh. Sehingga KRL dan kereta api jarak jauh kerap rebutan memperoleh giliran melewati Gambir. Alhasil KRL memakan waktu cukup lama untuk melewati stasiun Gambir andai banyak KA jarak jauh yang harus lewat terlebih dahulu.
Solusi yang coba ditawarkan yaitu dengan memperluas stasiun Gambir hingga trek khusus bagi KRL dapat terealisasi. Jika KRL memiliki trek sendiri ketika melewati Gambir maka KRL tak perlu lagi bergantian dengan KA jarak jauh.
Begitupun, KRL jadi bisa menurunkan penumpang di Gambir. Sehingga nantinya penumpang bisa melanjutkan perjalanan jarak jauh dengan KA usai naik KRL.
Rencana itu mendapat respon positif dari PT KCJ, melalui Manajer Komunikasi Eva Chairunissa yang mengaku siap pada rencana tersebut.
Namun sebagai operator KRL, KCJ hanya sebatas menyiapkan operasionalnya saja. Mengenai perluasan stasiun bukan menjadi tanggungan KCJ.
"Apabila ada penugasan maka KRL akan berhenti digambir," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (30/12).
Sementara itu, Eva mengatakan PT KCJ akan menyiapkan sarana penunjang penumpang KRL jika rencana tersebut terealisasi. Ia menjelaskan nantinya penumpang KRL harus melakukan tap out jika ingin menaiki KA jarak jauh lewat Gambir.
"Untuk kesiapan perangkat e ticketing pasti akan dilengkapi karena mekanismenya sudah past. Setelah turun KRL, pengguna KRL tetap harus tap out baru kemudian melakukan proses boarding KA jarak jauh," ujarnya.