REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek menyiapkan uang receh sebanyak Rp 1,2 miliar per hari untuk kembalian pembayaran tol pada musim libur akhir tahun. Persiapan uang kembalian ini untuk mengantisipasi antrean lama di gerbang tol.
"Rp 1,2 miliar uang receh disiapkan untuk gerbang tol Cikarang Utama," kata General Manajer PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Dadang Sumaryana, Selasa (29/12).
Adapun uang receh yang disiapkan antara lain pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, Rp 1.000, dan Rp 500. Penyediaan uang kembalian itu dilakukan agar pelayanan di loket gardu tidak mengalami antrean.
"Kami tekan pelayanan di loket hanya tiga sampai lima detik," kata Dadang.
Pihaknya memprediksi, puncak arus mudik gelombang dua yang melintas di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek terjadi pada 3 Januari 2016 dengan jumlah kendaraan sekitar 95 ribu kendaraan. "Prediksi kami menurun dari gelombang pertama kemarin yang mencapai 107 ribu kendaraan," kata Dadang.
Menurutnya, keputusan pemerintah yang menyetop operasional truk industri melintas mulai 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016, dianggap mampu mengurangi kepadatan di ruas jalan tol. Sebab, hasil evaluasi kemacetan lalu lintas pada mudik gelombang pertama, 20 persen kendaraan di ruas jalan tol merupakan truk besar.
"Ini membantu kelancaran arus lalu lintas," kata Dadang. (Ratusan Kendaraan akan Padati Tol Cikampek).
Humas PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto menambahkan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengatasi penumpukan kendaraan di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek. Langkah antisipasi tersebut salah satunya dengan memasang berbagai rambu lalu lintas, khususnya di titik tempat peristirahatan atau rest area.
"Kalau rest area sudah penuh, pengguna kendaraan dihimbau untuk berhenti di rest area berikutnya," kata Iwan.
Menurutnya, saat ini jumlah kendaraan yang melintas di Tol Jakarta Cikampek masih dalam kisaran normal, yaitu sebanyak 609 ribu kendaraan di seluruh pintu tol Jakarta Cikampek. Sementara, di gerbang tol Cikarang Utama yang akan dilewati oleh pengguna kendaraan dari arah Bandung, untuk saat ini masih dalam taraf normal sebanyak 76 ribu kendaraan.
"Diperkirakan pada tanggal 3 Januari meningkat sebanyak 95.352 kendaraan di Tol Cikarang Utama," kata Iwan.
Selain pemasangan rambu lalu lintas, kata Iwan, pihaknya juga menyiapkan enam orang petugas untuk melakukan jemput kendaraan atau jemput bola. Nantinya, keenam petugas tersebut akan menghampiri kendaraan yang mengantri di pintu masuk arah Jakarta menuju Cikampek, untuk memberikan tiket.
"Kalau sebaliknya tidak, karena kan harus bayar, jadi beresiko. Tapi jemput kendaraan itu situasional aja, kalau macet di pintu masuk," katanya.