Selasa 29 Dec 2015 17:25 WIB

Acara Tahun Baru, 300 Kubik Sampah Diperkirakan Penuhi Kota Bekasi

Rep: C37/ Red: Israr Itah
Kendaraan pengakut sampah di Bekasi.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Kendaraan pengakut sampah di Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan sebanyak 747 penyapu jalan atau pesapon untuk membersihkan jalan usai perayaan pergantian Tahun Baru 2016. Diperkirakan ada sekitar 300 meter kubik sampah yang dihasilkan dari acara Tahun Baru.

"Ada sekitar 747 pegawai pesapon di Kota Bekasi yang akan bertugas membersihkan sampah sisa pesta malam tahun baru. Biasanya mereka sudah standby sekitar pukul 01.00 dinihari," kata Kepala Bidang Data Potensi dan Pengembangan Dinas Kebersihan Kota Bekasi Ratim Rukmawan, Selasa (29/12).

Ratim menjelaskan, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, perayaan malam tahun baru pastinya akan menyisakan sampah-sampah yang berserakan di lokasi perayaan. Dari pengalaman tahun lalu, kata Ratim, ada sekitar 300 meter kubik sampah yang dihasilkan usai acara pergantian tahun. 

"Jumlah 300 meter kubik itu tidak termasuk sampah yang ada di permukiman dan perumahan warga. Padahal normalnya hanya 150 meter kubik setiap harinya. Tapi pengalaman tahun lalu jumlahnya meningkat hampir 100 persen," katanya.

Menurut Ratim, jumlah keseluruhan sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Bekasi selama tahun 2015 mencapai 1529 meter kubik. Dari jumlah itu, masih banyak sampah yang tidak terangkut petugas kebersihan setiap hari ke TPA Sumurbatu. Sebab, jumlah truk operasional tidak sebanding dengan banyaknya sampah yang harus diangkut.

"Lagipula sekarang TPA Sumur Batu sudah dalam kondisi overload," kata Ratim.

Dengan kondisi saat ini, pihaknya memprediksi pada tahun 2016 jumlah sampah akan mengalami peningkatan sekitar 2,5 persen dari jumlah sampah tiap hari Kota Bekasi. Untuk itu, pihaknya pun sedang mengupayakan pembebasan lahan untuk memperluas TPA Sumur Batu.

"Upaya lain yang kita lakukan, sampah yang tidak tertampung rencananya akan di buang ke TPST Bantargebang milik DKI Jakarta, kami sedang ajukan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement