Selasa 29 Dec 2015 11:32 WIB
Terompet Sampul Alquran

KPAI Minta Umat Islam tak Terpancing Terompet Sampul Alquran

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Terompet tahun baru
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Terompet tahun baru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan, umat Islam jangan terpancing dengan adanya dugaan penjualan terompet dengan sampul Alquran yang beredar di Kendal.

"Hindari kekerasan, sedangkan proses hukumnya bisa serahkan kepada polisi. Kedua, alangkah eloknya, jika para pebisnis mainan termasuk terompet tidak menggunakan simbol agama apapun termasuk Islam," katanya, Selasa, (29/12).

(Baca: 'Terompet Alquran, Ada Aktor Intelektual di Balik Kasus Pelecehan Terhadap Islam')

Namun Susanto mengaku belum mengetahui pasti apakah betul itu sampul Alquran atau tidak, harus diselidiki lebih lanjut. "Bisnis memang harus tumbuh di masyarakat tetapi harus menjaga etika dan kepatutan, apalagi melakukan hal yang bisa menyinggung umat Islam," jelasnya.

Sementara itu, seorang warga Rudi menyayangkan terompet dari sampul Alquran yang dijual dari Kendal sampai Pekalongan. Bahan yang dipakai Mushaf Alquran keluaran Depag, 2013.

"Tulisan ayat Alquran teramat jelas di bahan terompet yang diproduksi di Wonogiri. Allahu Akbar, hati-hati  yang di wilayah sana, laporkan jika ada temuan serupa," ujarnya.

Sementara itu, Corporate Communication GM PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Nur Rachman mengatakan, kejadian tersebut telah ditindaklanjuti dengan menarik seluruh persediaan terompet tersebut di Alfamart wilayah Kendal.

“Kami sudah konfirmasi dengan produsen sekaligus supplier (pemasok) terkait, agar secepatnya dilakukan penarikan produknya di toko-toko kami. Saat ini, bisa dipastikan tidak ada lagi produk tersebut di toko kami," ujarnya.

Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih atas informasi terkait hal tersebut, serta akan lebih berhati-hati dalam memilih pasokan produk di tokonya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement