REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepolisian Daerah Sumatera Utara mencatat sebanyak 1.659 warga yang tewas akibat kecelakaan lalu lintas sejak Januari hingga pertengahan Dessember 2015.
Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadio mengatakan, jumlah korban tewas tersebut ditemukan dalam 5.832 kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Sumut sepanjang 2015. Selain korban tewas, jumlah kecelakaan lalu lintas itu juga menyebabkan 2.521 pengguna jalan mengalami luka berat, sedangkan 6.035 orang lainnya mengalami luka ringan.
Adapun kerugian materi yang ditimbulkan dalam 5.832 kecelakaan lalu lintas tersebut mencapai Rp13,5 miliar.
Meski angkanya cukup banyak, jumlah korban tewas tersebut menurun 11 persen dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencatat 1.857 korban tewas.
Angka kecelakaan lalu lintas menurun 0,31 persen (6.018 kecelakaan pada 2014), luka berat menurun 0,013 persen (2.555 orang pada 2014), dan luka ringan turun 0,52 persen (6.349 orang pada 2014). Menurut Kapolda, untuk menekan jumlah kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban tewas dan luka-luka itu, Polda Sumut rutin melakukan kegiatan pembinaan dan edukasi kepada masyarakat.
Selain itu, Polda Sumut juga melaksanakan sejumlah kegiatan khusus seperti Operasi Simpatik Toba pada 1-21 April 2015 dengan sasaran pelanggaran lalu lintas yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan dan tindak pidana kejahatan bermotor.
Kemudian, Operasi Patuh Toba pada 27 Mei hingga 9 Juni 2015 dengan sasaran untuk mewujudkan situasi dan kondisi lalu lintas yang aman, tertib dan lancar. Setelah itu, Operasi Ketupat Toba pada 10-25 Juli 2015 dengan sasaran untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif dan kelancaran lalu lintas selama perayaan Idul Fitri.
Sedangkan kegiatan terakhir adalah Operasi Lilin Toba yang masih berlangsung dengan sasaran kenyamanan dan kelancaran dalam perayaan Natal dan pergantian tahun.