REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Warga Kampung Santrijaya, Desa Sarimanggu, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya keracunan makanan. Korban menjalani perawatan di Puskesmas Karangnunggal sejak Ahad (27/12) sore.
Kepala UPTD Puskesmas Karangnunggal, Dokter Syarhan mengatakan, awalnya pada Sabtu (26/12) petugas menerima informasi ada sejumlah orang yang diduga mengalami keracunan makanan di Kampung Santrijaya. Mereka mengalami gejala mual-mual dan pusing. Hari itu juga petugas kesehatan dari Puskesmas langsung ke Santrijaya.
"Kami melakukan observasi dan tindakan cepat akan tapi mereka tidak kunjung membaik," kata Dokter Syarhan kepada Republika.co,id, Senin (28/12).
Diketahui ada sebanyak 17 orang yang keracunan makanan. Mereka harus dibawa ke Puskesmas Karangnunggal untuk mendapatkan perawatan maksimal. Pada Ahad (27/12) sore mereka yang keracunan mulai dirawat di Puskesmas Karangnunggal.
Berdasarkan hasil observasi, dikatakan Dokter Syarhan, dugaan sementara keracunan makanan diakibatkan bakteri yang ada di makanan. Akan tetapi, untuk lebih jelasnya pihaknya masih menunggu hasil tes di laboratorium. Saat ini sampel makanannya sudah dikirim ke laboraturium.
Sebelumnya, sejumlah warga Kampung Santrijaya memakan makanan dari salah seorang warga yang melakukan hajatan. Keesokan harinya warga mulai merasakan gejala mual dan pusing sampai akhirnya harus dirawat di Puskesmas.
Menurut Dokter Syarhan, petugas Puskesmas Karangnunggal telah mendata dan sedikitnya ada sekitar 65 orang di Santrijaya yang menerima bungkusan makanan. Diketahui dari 65 orang tersebut hanya ada 17 orang yang mengalami keracunan. "Kami masih terus memantau dan melakukan observasi di lapangan," ujar Dokter Syarhan.