Ahad 27 Dec 2015 23:34 WIB

Hiu Tutul Terdampar di Tulungagung

Sejumlah anak warga kampung nelayan berada tak jauh dari hiu tutul yang terdampar di Pantai Kenjeran Surabaya, Selasa (25/10). Hiu tutul yang terdampar karena terkena jaring nelayan di Selat Madura tersebut, mempunyai panjang 8 meter dan lebar 2.5 meter.
Foto: Antara
Sejumlah anak warga kampung nelayan berada tak jauh dari hiu tutul yang terdampar di Pantai Kenjeran Surabaya, Selasa (25/10). Hiu tutul yang terdampar karena terkena jaring nelayan di Selat Madura tersebut, mempunyai panjang 8 meter dan lebar 2.5 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Seekor ikan hiu tutul berukuran panjang 7,5 meter, bobot mencapai sekitar dua ton yang terdampar di tepi pesisir Pantai Sidem, Tulungagung, Jawa Timur, akhirnya diketahui mati, Ahad pagi.

Binatang tersebut diketahui nelayan sudah dalam kondisi tidak bernyawa sekitar pukul 06.00 WIB, setelah sejak Sabtu (26/12) oleh nelayan sempat didorong ke laut.

"Ikan hiu ini mulai terdampar di Pantai Sidem sejak Sabtu (26/12) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu kondisinya masih hidup dan sempat didorong nelayan ke tengah laut," tutur Koordinator Rescue Pantai Sidem, Sumariyanto kepada Antara.

Saat pertama kali didorong puluhan nelayan dan wisatawan yang berkunjung di sekitar Pantai Sidem, ikan hiu tutul yang diduga terluka di bagian ekor itu sempat berenang dan menghilang ke arah tengah laut. Namun jarak sekitar dua jam kemudian ikan hiu tutul yang sama kembali terlihat di sekitar pantai Sidem dalam kondisi lemas.

"Kami bersama puluhan nelayan lain kembali mendorongnya ke tengah laut dengan cara berenang dan berhasil. Sampai malam ikan paus itu tidak terlihat sampai pagi harinya ditemukan nelayan sudah dalam kondisi mati lemas," tutur Sumariyanto.

Ia menduga, ikan hiu tutul seukuran mobil SUV atau bahkan truk itu terlepas dari komunitasnya akibat kalah bersaing. "Ikan itu lalu tersesat hingga perairan Teluk Sidem-Popoh dan mulai mabuk akibat terkena air payau dari buangan Sungai Parit Raya di PLTA Niyama yang ada di muara Pantai Sidem," ujarnya menganalisa.

Selama di perairan Sidem yang hanya memiliki kedalaman sekitar tujuh meter, lanjut Sumariyanto, ikan hiu tutul kesulitan berenang karena arus laut tidak menentu. Mamalia laut itu akhirnya ditemukan mati lemas oleh beberapa nelayan yang saat itu hendak menjaring ikan di sekitar Pantai Sidem.

Sempat menjadi tontonan pengunjung, ikan paus tutul itu selanjutnya dievakuasi warga dengan cara dipotong dan dibawa ke tempat penyimpanan ikan. "Warga sekitar memutuskan ikan tersebut dipotong kemudian dibawa ke tempat penyimpanan ikan, jika dimasak untuk dijadikan lauk warga sekitar tidak ada yang berani selain itu juga rasa ikan dipastikan hambar," tutur Sumarianto.

Nurika, salah satu pengunjung Pantai Sidem mengaku sempat mengabadikan kejadian ini dengan menyempatkan diri berfoto dengan bangkai dan memegang punggung ikan. "Saya juga sempat berfoto, selain itu banyak sekali para pengunjung yang mencoba mengabadikan berfoto bersama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement