Jumat 25 Dec 2015 15:03 WIB

Hujan Deras Guyur Bali, Wisatawan Jauhi Pantai

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
WIsatawan bermain di Pantai Kuta, Bali, Senin (31/8). Para pelaku bisnis pariwisata di Bali berharap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak membuat para pelaku usaha merugi.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
WIsatawan bermain di Pantai Kuta, Bali, Senin (31/8). Para pelaku bisnis pariwisata di Bali berharap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak membuat para pelaku usaha merugi.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Pulau Dewata sudah memasuki musim penghujan. Hal ini tidak menyurutkan niat pengunjung untuk berbondong-bondong menghabiskan masa liburannya di Bali. Otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat setidaknya 14.304 penumpang rute internasional dan 16.680 penumpang domestik mendarat di Bali H-1 Natal 2015.

Pantai Kuta menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan di segala cuaca karena terintegrasi dengan lokasi wisata lainnya. Namun, hujan deras yang mengguyur Bali pada Jumat (25/12) membuat pengunjung yang semula ramai memilih menjauhi areal pantai sejak pukul 14.00 WITA.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pengunjung yang awalnya memenuhi lokasi pantai memilih berteduh di areal pusat perbelanjaan dan kuliner, seperti Beachwalk, Hard Rock, pojok makanan, dan sekitarnya. Aktivitas wisata bahari di Kuta hari ini tak seramai biasanya.

"Keamanan wisatawan paling utama. Petugas life guard selalu memantau keamanan dan mengumumkannya di lapangan, khususnya pengeras suara," kata Kepala Satuan Petugas (Satgas) Pantai Kuta, I Gusti Ngurah Tresna, Jumat (25/12).

Lebih dari 20 petugas life guard bersiaga di pantai yang terkenal akan keindahan matahari terbenamnya itu setiap harinya. Sama seperti tahun lalu, Tresna memperkirakan kunjungan wisatawan di Pantai Kuta akan membludak pada malam pergantian tahun. 

Setiap momen Tahun Baru, lebih dari 200 ribu pengunjung memadati area Kuta, Legian, dan sekitarnya. Desa Adat Kuta pun akan memperbantukan petugas keamanan desa adat (pecalang) untuk ikut serta menjaga keamanan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement