REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN -- Pengadilan Negeri Banjarmasin menyediakan ruangan teleconference yang dikhususkan untuk saksi korban yang takut dan terancam guna meningkatkan pelaksanaan tugas persidangan.

"Dengan adanya ruang teleconference ini nantinya kami bisa mendengar kesaksian dari para saksi korban karena mereka tidak perlu dihadirkan di ruang sidang," ucap Ketua PN Banjarmasin Sujatmiko di Banjarmasin, Kamis (24/12).

Ia mengatakan, ruang yang disebut sebagai ruang teleconference itu dapat dipergunakan bagi para saksi korban suatu tindak pidana baik pidana umum, pidana khusus, ataupun pidana anak. Saat mereka memberikan keterangan di ruang teleconference sebagai saksi di depan persidangan maka pernyataannya tidak akan didengar langsung di hadapan terdakwa. "Saksi korban dapat memberikan keterangannya dengan leluasa dan bebas dia tidak perlu merasa takut beda halnya kalau di hadapan ruang sidang," tuturnya.

Ruang teleconference dibikin senyaman mungkin layaknya ruang tamu rumah dengan beberapa kursi tamu dan satu buah meja, bagi anak yang menjadi saksi korban bisa dengan leluasa dan bebas memberikan keterangan langsung di hadapan Majelis Hakim. Untuk mempermudah komunikasi dengan ruang teleconference dan ruang persidangan dipersiapkan pengeras suara.

Adanya ruang itu memudahkan bagi hakim anak, JPU anak, penasihat hukum anak, pejabat Bapas untuk melihat dan mendengar pernyataan anak yang memberikan keterangan sebagai korban atau saksi korban melalui layar monitor yang diletakan langsung dalam ruang persidangan. Dengan adanya ruang teleconference itu diharapkan bisa memberikan dampak baik terhadap anak sebagai saksi korban, sehingga mereka akan merasa nyaman serta tidak merasa takut dan trauma setelah menjalani persidangan atas kasus yang menimpanya. Ruang teleconference yang berada di ruang atas Pengadilan Negeri Banjarmasin itu sudah selesai pembangunannya dan siap dipergunakan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika