Kamis 24 Dec 2015 19:55 WIB

Harga Bawang Merah di Babel Naik Hingga 100 Persen

Bawang Merah
Foto: ANTARA
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan hingga 100 persen, karena pasokan dari daerah sentra produksi terbatas.

"Saat ini harga bawang merah naik menjadi Rp 40.000 dari harga sebelumnya Rp 20.000 per kilogram," kata Kasi Pengadaan dan Penyaluran Bidang Pedagangan Dalam Negeri Disperindag Kepulauan Babel, Marhoto di Pangkalpinang, Kamis (24/12).

Ia menjelaskan saat ini stok bawang merah di distributor hanya 5,5 ton tersebar di gudang distributor Awi sebanyak 2 ton, Suhadi 3 ton dan gudang Saikun 2,5 ton.

"Kenaikan harga bawang merah ini juga karena meningkatnya permintaan masyarakat pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Natal dan Tahun Baru 2016," ujarnya.

Ia mengatakan menjelang peringatan hari besar keagamaan ini tidak hanya bawang merah yang mengalami kenaikan, tetapi juga diikuti cabai merah, daging ayam, daging sapi dan sayur mayur lainnya.

Harga cabai merah biasa naik menjadi Rp 45 ribu dari harga sebelumnya Rp 30.000 per kilogram, daging ayam naik Rp 30.000 dari harga sebelumnya Rp 25.000 per kilogram.

Harga daging ayam kampung naik menjadi Rp60 ribu dari harga sebelumnya Rp40 ribu per kilogram dan harga daging sapi naik menjadi Rp 125 ribu dari harga sebelumnya Rp110 ribu per kilogram. "Diperkirakan harga akan mengalami penurunan pada awal 2016, seiring berkurangnya permintaan masyarakat," ujarnya.

Ia berharap pedagang tidak menaikkan harga kebutuhan terlalu tinggi yang akan memberatkan ekonomi masyarakat kurang mampu dalam memperingati Maulid Nabi, Natal dan Tahun Baru 2016.

"Kami berharap pedagang tidak memanfaatkan kondisi ini dengan menaikkan harga tinggi untuk mendapatkan keuntungan besar, karena akan memberatkan ekonomi masyarakat daerah ini yang masih lesu," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement