Kamis 24 Dec 2015 15:23 WIB

Identifikasi Korban KM Marina Dipindah ke Makassar

Tim SAR membawa kantong mayat berisi jenazah korban tenggelamnya KM Marina Baru 2B di RSUD Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (23/12). (Antara/Yusran Uccang)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Tim SAR membawa kantong mayat berisi jenazah korban tenggelamnya KM Marina Baru 2B di RSUD Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (23/12). (Antara/Yusran Uccang)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Posko Ante Mortem Polda Sulselbar akan dipindahkan dari Rumah Sakit Siwa, Kabupaten Wajo, menuju Rumah Sakit Bayangkara Makassar. Pemindahan posko itu guna kelanjutan identifikasi sejumlah korban KM Marina karam di Teluk Bone.

"Kami saat ini masih merampungkan pemeriksaan jenazah untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan di RS Bayangkara. Sudah dilakukan identifikasi sebanyak 13 korban," kata Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Sulsel Kombes Pol Raden Harjuno saat dikonfirmasi, Kamis (24/120.

Menurut dia pemindahan identifikasi korban tersebut oleh tim DVI dan Dokpol Polda Sulselbar karena fasilitas kurang mendukung di Rumah Sakit Siwa. Selain itu ruangan juga cukup sempit dalam melakukan identifikasi termasuk mencocokkan data ante mortem dari pihak keluarga korban.

"Ruangan kurang luas dan alat pendukung seperti radiologi forensik serta beberapa lainnya tidak tersedia. Kemungkinan hari ini setelah rampung bisa dipindahkan karena di Makassar alat cukup lengkap," ujarnya.

(Baca Juga: Tiga Jenazah Korban KM Marina Tiba di Kolaka).

Sebelumnya tim Search and Rescue (SAR) SAR yang melakukan pencarian di perairan Kabupaten Wajo, Sulsel Rabu (23/12) malam kembali menemukan 13 jenazah penumpang Kapal Motor (KM) Marina Baru 2B. Korban lalu dibawa ke posko Ante Mortem Polda Sulselbar untuk dilakukan identifikasi guna mengenali korban yang sudah tidak bernyawa tersebut.

Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan dibangunnya posko ante mortem tersebut untuk mengenali para korban KM Marina termasuk tubuh korban yang sudah tidak bisa dikenali. "Posko ante mortem ini akan sangat membantu keluarga korban mengenali dan tidak menyulitkan saat identifikasi karena datanya akan dicocokkan dengan korban," katanya.

Barung menyebut dengan di temukannya 13 jenazah secara keseluruhan sudah terkumpul 95 korban. Rinciannya, 55 korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan 40 orang selamat. "Jadi total semua sekitar 95 orang penumpang telah dievakuasi dan itu terbagi antara yang selamat dan yang meninggal. 55 penumpang tewas dan 40 penumpang selamat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement