REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Aksi pemukulan sekaligus penganiayaan terjadi di lingkungan pendidikan Kota Malang. Kali ini, aksi sok jagoan tersebut dilakukan oleh salah satu siswa kelas 6 SDN Lowokwaru 3 Malang. Josswan Putra Kurniawan dipukuli kakak kelasnya pada gelaran Perkemahan Sabtu Minggu (Persami).
"Saya tahu sendiri saat mengantar bekal makanan untuk anak saya. Saya titip ke wali kelasnya, saya mau ketemu kok ndak mau, pas ketemu sudah lebam-lebam," kata Mamik Susanti, ibu dari Joswan, di kediamannya, Rabu (23/12).
Santi sempat bertanya kepada anaknya. Joswan menjawab tidak apa-apa. Merasa ada yang ganjil, Santi mencari teman setenda Joswan. Teman-temannya bercerita ke Santi bahwa Joswan dipukuli.
Dari keterangan yang diperoleh dari teman korban didapati bahwa penganiayaan itu bermula saat pelaksanaan shalat Subuh di mushala. Salah satu kakak kelasnya usil dengan memukulkan sapu ijuk ke kepala Josswan. Diperlakukan demikian, tentu saja Josswan menegur pelaku atas tindakannya itu. Bukannya meminta maaf, pelaku malah memukul kepala korban.
Bahkan, yang membuat Santi, ibu Josswan, berang tatkala penganiayaan pada putranya tidak saja berlangsung di mushala, tetapi juga di dalam tenda. Masih saja pelaku menumpahkan amarahnya dengan melayangkan kakinya ke kepala Josswan.
"Saya waktu itu sempat mediasi. Ada guru, ada tiga guru di sana, tapi di sana saya tidak menemukan jawaban membuat saya yakin. Saya pamit ke Polres dipersilakan. Lalu, saya rumah sakit sekaligus visum," katanya.
Santi juga mengatakan, tenda Josswan bersebelahan dengan pos jaga. Namun, seluruh guru mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Padahal, berdasarkan cerita teman-teman Josswan, banyak anak yang di luar tenda ikut melihat kejadian tersebut.