Rabu 23 Dec 2015 08:01 WIB

Korban KM Marina yang Dievakuasi ke RS Lagaligo Umumnya Sudah Membengkak

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Tim gabungan SAR Polri dan Basarnas melakukan pencarian korban KM Marina Baru 2B menggunakan kapal Basarnas RB 210 di Perairan Teluk Bone, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Selasa (22/12).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Tim gabungan SAR Polri dan Basarnas melakukan pencarian korban KM Marina Baru 2B menggunakan kapal Basarnas RB 210 di Perairan Teluk Bone, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Selasa (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, LUWU TIMUR -- Penumpang korban tenggelamnya kapal KM Marina Baru 2B terus diketemukan. Empat di antaranya ditemukan di sekitar perairan Malili, Luwu Timur. Empat jenazah yang ditemukan nelayan ini pun langsung dibawa ke RS I Lagaligo, Luwu Timur.

"Kalau di RS ini (I Lagaligo, Red) memang baru empat. Kurang tahu kalau satu lagi dibawa ke mana," ujar petugas ruang jenazah RS I Lagaligo, Fremon, Rabu (23/12).

Pernyataan ini berbeda dengan keterangan yang diterima Republika.co.id dari Dandim 1403 Sawerigading sebelummya, yang menyebut ada lima korban KM Marina yang dilarikan ke RS I Lagaligo.

(Baca Juga: Lima Korban KM Marina Kembali Ditemukan, Satu di Antaranya Bayi).

Fremon mengatakan, empat jenazah datang ke rumah sakit secara begiliran. Satu anak ‎laki-laki kisaran umur lima tahun, masuk ke RS I Lagaligo sekitar pukul ‎17.00 WITA. Bocah tersebut sudah meninggal dengan kondisi membengkak di sekujur badan. Anak ini masuk ke RS tanpa pelampung. Dia hanya mengenakan kemeja merah strip hitam seperti batik, serta celana jins biru tua setinggi lutut.

Sementara tiga korban lain yaitu satu perempuan dewasa, satu laki-laki dewasa dan satu anak perempuan datang bersamaan sekitar pukul 18.30 WITA. Ketiganya saat dievakuasi ke rumah sakit masih menggunakan jaket pelampung.

Menurut Fremon, ketiganya datang dalam keadaan tidak selamat dan membengkak. Anak perempuan kisaran umur dua tahun tidak mengenakan sepenggal pakaian pun. Perempuan dewasa hanya mengenakan pakaian serupa batik warna abu-abu yang sudah pudar. Sedangkan jenasah perempuan mengenakan celana dalam saja. Sementara laki-laki dewasa sudah tidak mengenakan baju, hanya celana jins panjang berwarna biru tua. Laki-laki ini memiliki badan cukup tinggi dengan tinggi badan sekitar 170 cm.

Untuk identitas seluruh jenazah, Fremon belum mengetahuinya. Karena pihak kepolisian yang telah melakukan identifikasi awal sebelum jenazah dimasukan ke RS I Lagaligo. "Mungkin sudah ada. Nanti tanya saja ke kepolisian. Mereka yang akan kasih informasi soal indentitas korban," ujarnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement