REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menjelang libur Natal dan tahun baru 2016 Pemkab Sleman meningkatkan pengamanan. Di antaranya pengamanan lalu lintas dan peredaran barang ilegal, seperti makanan dengan zat berbahaya dan miras.
Selain itu, Penjabat Bupati Sleman, Gatot Saptadi juga menyampaikan, peningkatan keamanan ini dilakukan atas koordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI.
"Kami akan laksanakan tingkatkan keamanan dengan operasi lilin. Besok juga rencananya akan ada apel siaga," tuturnya saat ditemui di Lapangan Pemkab Sleman, Selasa (22/12).
Menurut Gatot beberapa lokasi yang menjadi objek pengamanan ketat. Di antaranya tempat ibadah, lokasi wisata, jalan lalu lintas, dan titik-titik perkumpulan masa. Sementara ini, Pemkab Sleman akan fokus pada dua hal, yakni ketersediaan pangan dan infrastruktur guna mendukung aktivitas libur akhir tahun.
Ia mengatakan, secara keseluruhan sarana prasarana di Sleman dalam kondisi baik dan bisa digunakan masyarakat. Meski begitu ada juga infrastruktur yang penggunaannya perlu dibatasi, seperti Jembatan Pulesari sebagai jalur yang menghubungkan Pakem dan Tempel. "Untuk saat ini mobil berat tidak boleh masuk dulu," katanya.
Sementara itu, untuk pengamanan miras akan dilakukan dengan pola pos. Di mana Petugas Satpol PP akan berjaga di beberapa Pos Pantau. Kepala Satpol PP Sleman, Joko Supriyanto membenarkan hal tersebut.
Jika biasanya petugas menyisir tempat-tempat peredaran moras berdasarkan alur jalan besar, pada malam tahun baru, mereka akan memantau di pos yang telah ditentukan.
"Untuk mencegah peredaran miras menjelang tahun baru sendiri kan sudah kami lakukan operasi kemarin. Harapannya dengan operasi tersebut, tidak ada lagi miras yang beredar secara ilegal," kata Joko.