Selasa 22 Dec 2015 11:30 WIB

Basariah: Kalau Ada Polisi Nakal Bisa Lebih Cepat Diproses

Rep: c20/ Red: Esthi Maharani
Ketua KPK terpilih, Agus Raharjo (kanan) beserta para wakil yakni (dari kiri) Saut Situmorang, Alexander Marwatta, Laode Muhammad Syarief serta Basaria Panjaitan saat serah terima jabatan pimpinan KPK kepada saat serah-terima jabatan itu di Ruang Auditoriu
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua KPK terpilih, Agus Raharjo (kanan) beserta para wakil yakni (dari kiri) Saut Situmorang, Alexander Marwatta, Laode Muhammad Syarief serta Basaria Panjaitan saat serah terima jabatan pimpinan KPK kepada saat serah-terima jabatan itu di Ruang Auditoriu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan sadar publik pesimistis kepada kinerja  komisioner lembaga antirasuah jilid IV, terutama kepadanya. Ia pun menegaskan akan bekerja secara profesional.

"Kami akan bekerja secara profesional sesuai dengan sumpah jabatannya sebagai Pimpinan KPK," kata Basaria Panjaitan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (22/12).

Basaria mengatakan dengan latar belakangnya sebagai polisi justru akan lebih menangani perkara yang melibatkan institusi kepolisian. Apalagi KPK memiliki kekuatan yang melebihi penegak hukum yang lain.

"Kalau ada polisi yang nakal-nakal nanti bisa cepat diproses," ujar Basaria.

Anak buah Komjen Budi Gunawan itu juga berjanji akan meningkatkan hubungan KPK dengan penegak hukum lainnya seperti Polri dan Kejaksaan. Menurut dia, salah satu fungsi KPK merupakan koordinasi dan supervisi.

"Kalau nanti ada penanganan kasus-kasus kepolisan yang tidak dijalankan dengan baik itu fungsi KPK dan juga boleh dilimpahkan," katanya.

Ia pun berharap tidak ada lagi insiden keributan antara KPK dengan Polri seperti pimpinan KPK sebelumnya.

"Mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi, karena saya berasal dari kepolisian dan saya kenal banyak," ujar Basaria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement