Senin 21 Dec 2015 20:52 WIB

Amankan Natal dan Tahun Baru, Polres Cimahi Siapkan 800 Personel

Rep: C12/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Barisan polisi dalam apel persiapan pengamanan (ilustrasi)
Foto: kompasiana
Barisan polisi dalam apel persiapan pengamanan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polres Cimahi menyiapkan 800 personel untuk mengamankan jalannya perayaan natal dan tahun baru di wilayah hukumnya, yakni Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

Kapolres Cimahi Ade Ary Syam Indradi menuturkan, pengamanan ini merupakan operasi Lilin Lodaya 2015. Operasi ini akan berlangsung sampai hari ketujuh setelah perayaan natal.

"Kami akan mengamankan gereja-gereja, objek wisata, lalu jalur yang kami anggap rawan kemacetan di Cimahi ataupun di KBB," ujar dia, Senin (21/12).

Di Cimahi sendiri, kata dia, terdapat 32 gereja dan 29 rumah ibadah. Pengamanan oleh personel polres Cimahi akan disesuaikan berdasarkan tingkat kerawanan. Lanjut dia, pengamanan bakal difokuskan ke tiga gereja di Cimahi dan KBB.

Ketiganya, Gereja Ignatius Baros, Gereja Kristen Indonesia Pacinan dan Gereja Karmel Lembang. Pengamanan di tiga gereja ini akan dibantu petugas brimob.

Ade menambahkan, pengamanan seluruh gereja ini sebagai langkah antisipasi terhadap berbagai gangguan dan ancaman seperti teror bom. "Karena itu pengamanan ini kita mulai pada sebelum dan sesudah perayaan juga," tutur dia.

Menurut dia, jelang tahun baru, tentu banyak masyarakat yang akan memanfaatkannya untuk berwisata. Sehingga, tempat-tempat wisata seperti di Lembang pun akan menjadi perhatiannya terkait pengamanan.

Sebab, kemacetan di jalan yang mengarah menuju Lembang dan sekitarnya akan terjadi saat perayaan natal dan juga tahun baru. Tak hanya kemacetan, tapi ketertiban juga akan terganggu akibat banyaknya warga yang menyalakan petasan ataupun kembang api.

Karena itu, Ade meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dengan tidak menyalakan petasan di perayaan tahun baru. Potensi terjadinya kejahatan pada perayaan tahun baru pun akan diantisipasi dengan Tim Pemburu Kejahatan yang khusus untuk memantau adanya gejala-gejala kejahatan. "Tim ini akan terus mobile," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement