Senin 21 Dec 2015 19:58 WIB

Dinkes NTB: Perilaku Hidup Sehat Masih Rendah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Biasakan menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum makan, agar terhindar dari penyakit cacingan.
Foto: dok.Republika
Biasakan menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan sebelum makan, agar terhindar dari penyakit cacingan.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengakui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat di 10 Kabupaten/Kota masih rendah, terutama di daerah kabupaten. Tiga indikator PHBS yang masih rendah adalah perilaku merokok yang masih tinggi, buang air besar sembarangan serta mencuci tangan dengan sabun yang masih rendah.

“Pada prinsipnya, memang dari perilaku hidup sehat di NTB masih direndah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan NTB, Eka Junaidi kepada wartawan di Kota Mataram, Senin (21/12).

Menurutnya, dari 10 indikator PHBS terdapat tiga indikator di NTB yang masih rendah. Diantaranya, perilaku merokok di masyarakat yang masih banyak. Buang air besar sembarang serta mencuci tangan sebelum makan dengan sabun yang masih rendah.

Dirinya menuturkan, keberadaan perda tentang larangan merokok di tempat umum dan peraturan gubernur tentang kawasan tanpa rokok masih belum efektif dijalankan. Sebab masih bersifat himbauan. Oleh karena itu diperlukan kesadaran bersama untuk mengatasi perilaku merokok tersebut.

Eka menyoroti kabupaten yang menyumbang PHBS paling rendah dibandingkan kota yang sudah relatif baik. Meski begitu, dirinya mengklaim terdapat keberhasilan yang sudah dilakukan dalam meningkatkan PHBS yaitu kesadaran ibu melahirkan untuk tidak di dukun sudah tinggi.

Ia mengaku terus meningkatkan program-program yang sudah ada dalam rangka memajukan PHBS di masyarakat. Seperti, program 250 ustadz kesehatan yang menyampaikan pesan kesehatan apda saat khutbah Jumat atau di majelis taklim.

Selain itu, pelatihan untuk tenaga kesehatan terus dilakukan di tingkat kabupaten/kota. Inisiasi menyusui sejak dini dan pelatihan kepada bidan dan tenaga kesehatan di pos kesehatan desa.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Nila Moeloek mengungkapkan perilaku hidup sehat masyarakat NTB masih berada di zona merah. Sementara, penyakit menular berada di zona hijau serta pelayanan kesehatan yang relatif berjalan bagus. Hal itu menyangkut indek kesehatan masyarakat yang memiliki tujuh indikator.

“Ada penilaian indek pembangunan kesehatan masyarakat, ada tujuh indikator dan sudah bicara dengan dinas kesehatan NTB sebenarnya cukp baik, penyakit menularnya hijau tapi yang merah perilaku masyarakat, sedangkan pelayanan bagus,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram usai meresmikan RSUP NTB bersama Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, Kamis (17/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement