Senin 21 Dec 2015 08:41 WIB

Apa Itu Kampanye Global HeforShe? Ini Penjelasan Menteri Yohana

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak, Yohana Susana Yembise.
Foto: Antara
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak, Yohana Susana Yembise.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Puncak acara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-87, Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-67 dan Hari Ulang Tahun Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke-57 digelar secara bersama-sama di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur Kota Kupang, NTT, Ahad (20/12).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melakukan kampanye global HeforShe yakni bentuk pelibatan kaum laki-laki dalam mendukung tercapainya kesetaraan gender di Indonesia.

“Kampanye HeforShe merupakan bentuk komitmen pemerintah yang memposisikan pria agar lebih peduli terhadap kesetaraan gender di Indonesia. Dengan adanya kampanye ini, maka diharapkan ada perubahan paradigma atau pola pikir laki-laki sehingga dapat memberikan akses, kesempatan, dan ruang kepada perempuan untuk bersama-sama menjadi subjek dalam pembangunan,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise.

Dalam kesempatan tersebut, empat orang gubernur, yakni Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan pejabat sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Tengah, Hadi Prabowo menandatangani komitmen bersama untuk mempromosikan, memenuhi, dan melindungi hak perempuan dan anak.

Tiga perayaan tersebut memang pertama kali diadakan secara bersama-sama di daerah dengan harapan semangat PHI dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, khususnya kaum perempuan dan anak.

Selain itu, juga memberikan nilai tambah dalam mendorong komitmen daerah untuk mengintegrasikan isu gender, pemberdayaan perempuan dan anak dalam kerangka pembangunan daerah. Di lain sisi momen ini juga akan dapat meningkatkan motivasi perempuan Indonesia, khususnya yang ada di daerah untuk semakin menyadari peran dan keberadaannya yang sangat strategis sebagai bagian integral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Tema yang diangkat, yakni Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan dalam Mewujudkan Lingkungan yang Kondusif untuk Perlindungan Perempuan dan Anak menunjukkan sikap dan komitmen pemerintah serius menempatkan isu perempuan dan anak sebagai salah satu prioritas pembangunan,” ujar Menko PMK, Puan Maharani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement