REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah warga Gorontalo yang beragama Kristen mengharapkan pihak PLN setempat tidak melakukan pemadaman listrik secara bergilir saat perayaan Natal 25 Desember 2015.
"Kami sebagai jemaat yang akan beribadah Natal di Gereja tidak terganggu dengan pemadaman bergilir nantinya," kata Daniel, salah satu warga di Kabupaten Gorontalo, Ahad (20/12).
Jika pemadaman bergilir dilakukan di Gorontalo, tentunya kebaktian perayaan di gereja-gereja, kata dia, pasti akan terganggu. Senada diungkapkan Agus, salah seorang warga di Kota Gorontalo, bahwa pemadaman bergilir harus diantisipasi dini, sehingga persiapan kebaktian Natal di gereja-gereja berjalan dengan khidmat.
"Beberapa hari terakhir ini, kalau pemadaman bergilir selalu lama dan sering mencapai tiga sampai empat jam," kata dia.
Sebelumnya General Manager PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo) Baringin Nababan mengaku terus meningkatkan kesiapannya dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2016 di tiga daerah tersebut. "Kami bekerja secara non-stop 24 jam dalam menjaga kelangsungan pasokan listrik bagi seluruh pelanggan yang tersebar di tiga provinsi tersebut," katanya
Kesiapan ini di antaranya adalah kesiapan di sisi petugas (SDM), yaitu dengan membentuk posko dan piket pengamanan pasokan listrik Pemilu Kepala Daerah, Natal dan Tahun Baru di seluruh Kantor PLN. Selain itu, tentunya PLN Suluttenggo juga terus mengupayakan kesiapan di sisi suplai energi dari pembangkit listrik yang ada maupun di sisi kesiapan pengamanan transmisi dan distribusi.