Ahad 20 Dec 2015 16:48 WIB

TNI AU: Pilot yang Gugur adalah Penerbang Terbaik

Petugas berjaga di dekat bangkai pesawat Golden Eagel (T-50i) Jet Trainer yang ditutup dengan terpal setelah jatuh di Komplek Akademi Angkata Udara, DI Yogyakarta, Ahad (20/12).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas berjaga di dekat bangkai pesawat Golden Eagel (T-50i) Jet Trainer yang ditutup dengan terpal setelah jatuh di Komplek Akademi Angkata Udara, DI Yogyakarta, Ahad (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto menegaskan kualifikasi pilot dan kopilot pesawat TNI AU yang jatuh adalah penerbang terbaik. Sebelumnya, pesawat T-50i Golden Eagle jatuh saat atraksi Gebyar Dirgantara di Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta, Ahad (20/12)

"Kalau ditanya kualifikasi tidak diragukan, yang satu adalah komandan skadron. Pastinya penerbang pilihan yang tentu orang terpilih," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Ahad (20/12).

Dua pilot yang gugur dalam kejadian itu yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi (sebagai radar interceptor officer).

"Letkol Penerbang Marda Sarjono adalah komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun. Dia adalah lulusan Akabri tahun 1995. Sementara Kapten Penerbang Dwi Cahyadi merupakan perwira penerbang Skadron 15, lulusan Akabri Udara tahun 2002," katanya.

Badar menyampaikan, pihaknya telah membentuk tim?panitia penyelidik kecelakaan pesawat terbang (PPKPT) untuk penyelidikan lebih lanjut. Dalam investigasi tersebut, TNI AU juga akan melibatkan Korean Aero Industries (KAI) yang memproduksi pesawat tempur T-50i Golden Eagle itu.

Badar melanjutkan, investigasi akan berdasarkan kriteria 5M, yakni manusia, mesin, media, misi dan manajemen. "Tim investigasi ini akan mengkaji semua, bagaimana kondisi pesawat, kondisi pilot sebelum terbang, dan lainnya, ini dikaji semua," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement