Ahad 20 Dec 2015 15:36 WIB

Pesawat TNI yang Jatuh dalam Kondisi Baru

Dua orang awak mengendarai pesawat tempur T50 beberapa detik sebelum pesawat tersebut jatuh saat Gebyar Dirgantara AAU di Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, Ahad (20/12).
Foto: Antara/Regina Safri
Dua orang awak mengendarai pesawat tempur T50 beberapa detik sebelum pesawat tersebut jatuh saat Gebyar Dirgantara AAU di Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, Ahad (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsekal Pertama Imran Baidrus mengatakan pesawat T-50 yang jatuh saat melakukan akrobatik dalam acara Gebyar Dirgantara di kompleks bandar udara di Yogyakarta itu masih dalam kondisi baru.

"Pesawat itu relatif baru buatan Korea Selatan yang dalam kurun waktu tiga tahun ini didatangkan sebagai pesawat latih tempur," kata Imran Baidrus saat jumpa pers di Yogyakarta, Ahad (20/12).

Baca: 'Keduanya Gugur dalam Tugas'

Menurut dia, saat hendak digunakan untuk aksi akrobatik dalam perhetalan Gebyar Dirgantara pesawat tersebut dipastikan dalam kondisi baik. "Sebelum kejadian pesawat dalam kondisi baik," kata Imam.

Menurut dia, tim dari Markas Besar TNI Angkatan Udara segera datang ke Yogyakarta untuk melakukan investigasi guna mencari tahu penyebab terjatuhnya pesawat itu. "Kami belum tahu secara pasti penyebab kecelakaan itu. Nanti secepatnya akan ada tim dari Mabes untuk menyelidikinya," kata dia.

Ia mengatakan, untuk saat ini pesawat yang sudah dalam kondisi rusak berat tidak diperkenankan dipindah dari lokasi kejadian hingga tim Mabes TNI AU datang. "Tidak ada evakuasi karena sudah ditemukan jenazahnya," kata dia.

Dari kejadian itu, Letnan Kolonel Marda Sarjono yang merupakan Komandan Skuadron XV Madiun dan Co-Pilot Kapten Dwi Cahyadi meninggal di tempat. "Selain dua pilot itu, tidak ada korban di darat," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement