Ahad 20 Dec 2015 13:57 WIB

5.000 Pengunjung Gebyar Dirgantara Bubar Akibat Pesawat Jatuh

Rep: c97/ Red: Dwi Murdaningsih
Dua orang awak mengendarai pesawat tempur T50 beberapa detik sebelum pesawat tersebut jatuh saat Gebyar Dirgantara AAU di Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, Ahad (20/12).
Foto: Antara/Regina Safri
Dua orang awak mengendarai pesawat tempur T50 beberapa detik sebelum pesawat tersebut jatuh saat Gebyar Dirgantara AAU di Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, Ahad (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Sebanyak lima ribu pengunjung Gebyar Dirgantara AAU Yogyakarta bubar akibat insiden kecelakaan pesawat akrobatik. Berdasarkan informasi dari Kapten Antonius (Intelanad ADS), saat ini di area kejadian masih berlangsung evakuasi. Sedangkan dua jenazah pilot korban kecelakaan dilarikan ke RSAU Hardjolukito.

Kondisi ini pun sontak membuat jalan Ringroad Timur, Yogyakarta menjadi macet merayap. Insiden pesawat jatuh sendiri terjadi pada Ahad (20/12) pukul 09.40. Pada Atraksi Gebyar Dirgantara AAU tersebut, pesawat yang jatuh merupakan jenis Golden Eagle (T-50i). Pesawat jatuh setelah melakukan akrobatik, lalu terbang rendah dan terjatuh di dalam kompleks kesatrian AAU.

Berdasarkan dugaan sementara, kecelakaan tersebut disebabkan oleh mesin yang bermasalah ketika melakukan atraksi. Kemudian mesin tiba-tiba mati di udara atau engine failur.  Pesawat sendiri hancur dan terbakar. Ekor pesawat menabrak gedung Wiratama, sehingga tertancap. Adapun korban pilot meninggal yaitu Letkol Penerbang Marda dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi.

Adapun dua jenazah korban kecelakaan, hingga pukul 13.50, masih berada di RSAU Hardjolukito. Pihak rumah sakit sendiri belum bisa memberikan keterangan resmi. Diketahui Kapten Dwi Cahyadi merupakan penduduk Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Sementara Letkol Penerbang Marda berasal dari Madiun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement