Sabtu 19 Dec 2015 23:10 WIB

59 Orang Mengungsi Akibat Pergerakan Tanah

Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 59 orang dari 20 kepala keluarga di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengungsi akibat bencana pergerakan dan retakan tanah yang merusak pemukiman rumah penduduk.

"Mereka diungsikan karena rumahnya terancam pergerakan tanah, bahkan tanah di sana sudah retak-retak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dadi Dzakaria melalui telepon seluler, Sabtu (19/12).

Ia menjelaskan, pergerakan tanah terjadi di Kampung Pasir Geulis, Dusun Mekarbakti, Desa Mekarmukti, Kecamatan Talegong, Kamis (17/12). Pergerakan tanah yang menyebabkan retakan tanah itu telah merusak lima rumah warga serta mengancam delapan rumah warga lainnya dan merusak lahan pertanian.

Seluruh warga yang terkena dampak bencana itu, kata Dadi, diungsikan di tempat yang lebih aman dari ancaman bahaya bencana. "Warga kita evakuasi ke tempat yang lebih aman dan mengimbau warga di sana untuk meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Menurut Dadi penyebab pergerakan tanah akibat curah hujan yang tinggi, juga sering terjadinya gempa bumi melanda Garut. Sementara kondisi tanah di Talegong, kata Dadi, kawasan perbukitan, dan termasuk daerah rawan longsor pada musim hujan.

"Lokasinya memang rawan bencana," katanya. Ia menambahkan BPBD Garut telah berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkaji kawasan rawan pergerakan tanah itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement