REPUBLIKA.CO.ID, TAPAKTUAN -- Bencana alam banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Selatan sejak pekan lalu telah mengakibatkan kerugian Rp 244 miliar lebih setelah sarana dan prasarana umum, serta pemukiman penduduk mengalami kerusakan berat dan ringan.
Bupati Aceh Selatan H T Sama Indra kepada wartawan di Tapaktuan, Jumat (18/12), menyatakan, data jumlah kerugian sementara ini telah dilaporkan kepada Gubernur Aceh untuk mendapat bantuan rehabilitasi sarana dan prasarana umum yang mengalami kerusakan.
Bupati Sama Indra mengatakan, Pemkab Aceh Selatan telah berusaha memberikan bantuan untuk meringankan penderitaan masyarakat dan menormalkan kembali sarana transportasi dan pengerahan alat berat untuk pembersihan jalan, pengerukan atau pembersihan sungai dan saluran irigasi serta saluran di pemukiman penduduk.
"Karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah dan besarnya jumlah kerugian yang ditimbulkan, maka kami sangat mengharapkan bantuan dari Gubernur Aceh untuk memperbaiki kembali kerusakan yang terjadi dampak bencana banjir dan tanah longsor tersebut, sehingga dapat meringankan penderitaan masyarakat dan menghindari kerugian serta kerusakan yang lebih besar lagi ke depannya," kata Sama Indra.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Erwiandi, mengatakan, selain itu beberapa dinas terkait lainnya juga akan mengajukan proposal serupa baik kepada dinas terkait di provinsi maupun ke kementerian terkait di Jakarta.
Bencana alam yang terjadi pada Jumat (11/12) dan Sabtu (12/12) itu juga mengakibatkan dua korban jiwa tersebut, satu diantaranya yakni warga Desa Cacang, Kecamatan Labuhanhaji Tengah, Maskur (48 tahun), warga Desa Alai, Kecamatan Kluet Timur, Rahman (36), yang dilaporkan hilang akibat terseret arus dan sampai saat ini belum ditemukan.