Jumat 18 Dec 2015 23:35 WIB

Nuklir Dinilai Bisa Jadi Alternatif Buat Listrik Indonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/PLTN (ilustrasi)
Foto: EPA/Laurent Dubrule
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/PLTN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran mengatakan, nuklir dapat menjadi opsi untuk pembangkit listrik jika target pemenuhan listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT) tidak tercapai.

"Dasarnya kalau energi terbarukan tidak mencapai 23 persen pada 2025, ya opsi nuklir harus dimasukkan," ujar dia, di Jakarta, Jumat.
 
Ia mengatakan, DEN belum memasukkan angka secara khusus untuk target nuklir dibangun karena EBT masih menjadi opsi utama. Meski begitu, ujar Tumiran, pihaknya terus melakukan riset-riset nuklir, melakukan kerja sama internasional dan mengkaji beberapa hal mengenai pembangunan PLTN di antaranya pengertian kapasitas besar, suplai, emisi, keselamatan dan keekonomian.

"Bagaimana nanti, ditunggu energi terbarukan prediksi di 2025 untuk mencapai target sebesar 23 persen. Kalau tidak bisa untuk menjamin pasokan listrik, kemudian masalah emisi dan keekonomian, ya nuklir opsi yang harus dipilih," tutur dia.

Tumiran menuturkan, pemerintah akan berusaha mengejar target pemenuhan listrik dari energi terbarukan dulu sebelum memikirkan penggunaan nuklir. "Kalau energi terbarukan sudah tercapai ya kita ngapain mikirin nuklir," tutur dia.

Sementara terkait sejumlah negara yang sudah mendekati Tanah Air untuk menawarkan kerja sama nuklir, menurut dia, hal tersebut hak negara lain, tetapi keputusan akan tetap di tangan Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement