REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Sebanyak lima orang perwakilan masyarakat dari Pulau-pulau Rempang Galang, Batam, Kepulauan Riau mendatangi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada Kamis (17/12). Tiga di antara mereka adalah nelayan yang bergabung dalam organisasi Himpunan Masyarakat Adat Pulau-Pulau Rempang Galang (Himad Purelang) yang harus mengarungi ribuan mil untuk sampai ke kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta.
Kelima orang tersebut bertekad bisa secara langsung bertatap muka dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. “Kami mau menagih janji Bu Susi karena beberapa hal yang dilaporkan kepada KKP sejak tahun lalu ternyata sampai sekarang belum terwujud. Kami sedih kalau sampai laporan itu tidak ditanggapi oleh Bu Menteri,” kata Ketua Umum Himad Purelang Blasius Joseph kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (17/12).
Tahun lalu, Blasius melanjutkan, Menteri Susi berjanji akan menindak persoalan kapal-kapal yang lego jangkar di laut pulau-pulau Rempang Galang, Batam. Lego jangkar itu sudah sampai merusak seluruh wilayah terumbu karang yang dilindungi undang-undang. “Tapi ini kok masih saja Bu Menteri mendiamkannya?” ujar Blasius.
Selain ingin bertemu langsung dengan Susi, kelima orang tersebut juga sudah menyiapkan daftar berbagai permasalahan di pulau-pulau dan lautan wilayah tempat mereka mencari hidup ke KKP. Tujuannya tak lain agar masalah-masalah itu bisa dibenahi. “Kami minta Pulau Rempang Galang yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura diperhatikan dengan baik oleh Bu Menteri,” kata Blasius.
Dia melanjutkan, masyarakat juga menanyakan tentang surat dari Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP nomor B.257/KP3K/III/2015 tanggal 11 Maret 2015 yang ditujukan kepada Himad Purelang. Di surat itu, KKP menjelaskan mereka sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri. Kemudian, masyarakat juga memperoleh informasi tim Bareskrim Mabes Polri sudah melakukan investigasi terhadap pengrusakan mangrove secara besar-besaran di 50-an pulau-pulau di rangkaian Rempang Galang Kota Batam.
“Nah, ini kenapa Bu Menteri diam saja? Kami mau menanyakan ini,” ujar Blasius.
Sayang, setelah jauh-jauh datang, kelima warga Rempang Galang ini tak berhasil bertemu Susi. Mereka hanya diterima oleh staf Biro Hukum KKP Wahyudi, staf PSDKP Agus Dwiyanto, Biro Humas KKP Tri Asmono Sulistyo, dan staf KP3K KKP Inet.