Jumat 18 Dec 2015 15:57 WIB

NTB Tolak Beras Vietnam Masuk Pelabuhan Lembar

  Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto:
Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menolak permintaan Badan Urusan Logistik (Bulog) yang ingin menjadikan pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat sebagai tempat transit sementara beras impor asal Vietnam.

"Tadi mereka datang untuk meminta izin agar kapal pengangkut beras impor dari Vietnam yang akan dikirim ke NTT bisa singgah ke Pelabuhan Lembar, Tetapi kami tolak dengan alasan pemerintah daerah ingin melindungi petani," kata Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, Jumat.

Menurut Amin, jika beras impor masuk di Pelabuhan Lembar, pihaknya khawatir nantinya beras tersebut akan dipasarkan di wilayah NTB. Sebab, dari gambaran Bulog, sesampai di Pelabuhan Lembar beras tersebut akan di simpan di gudang sebelum diberangkatkan menuju NTT.

"Kita tidak ingin beras ini masuk, apalagi disimpan di gudang, karena bisa saja beras itu di jual di NTB," jelasnya.

Ia menambahkan, gubernur sendiri juga sudah secara tegas menolak beras impor dari Vietnam masuk ke NTB. Karena, produksi beras di NTB saat ini mengalami surplus.

"Saat ini kita lagi surplus beras. Masak kita ingin memasukkan beras impor lagi," ujarnya.

Wagub menjelaskan, menurut rencana Bulog akan mengirim beras impor sebanyak 30 ribu ton ke NTT, dengan durasi pengiriman hingga Pebruari 2016."Kita ingin ini nanti di kawal. Jangan sampai beras asal Vietman ini masuk ke NTB," ujarnya.

Kendati demikian, secara etika pemerintah pihaknya akan menjawab permintaan Bulog tersebut, secara tertulis disertai catatan.

"Meski kita sudah menyatakan menolak, kita tetap akan menjawab permintaan Bulog. Bahkan dalam isi surat itu kita akan lengkapi dengan beberapa catatan," tandasnya.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement