Kamis 17 Dec 2015 16:59 WIB
Bandara Adisumarmo

Perluasan Landasan Pacu Terkendala Tol Solo-Semarang

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Djibril Muhammad
Angkasa Pura I
Foto: angkasapuraproperti.co.id
Angkasa Pura I

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Manajemen PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisumarmo, Solo, Jateng, kesulitan melakukan perluasan landasan pacu, (runway). Ada sejumlah masalah yang dihadapi terkait terhalangnya perluasan area tersebut.

Staf Ahli PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisumarmo, Junaedi, Kamis (17/12), mengungkapkan, ihwal keterbasan lahan yang menjadi penyebab utama perluasan landasan pacu. Minimalnya, lahan tersebut yang tidak memungkinkan perluasan landasan pacu.

Menurut Junaidi, lahan sekitar area bandara sangat terbatas. Bila ditilik ke sisi Utara, terbentur jalan tol Solo-Semarang. Sedangkan di sampingnya terdapat sungai. "Meski terbatas lahan, tapi kita tunggu kajian dulu saja nanti bagaimana," katanya.

    

Kini, landasan pacu Bandara Internasional Adisumarmo, di wilayah Desa Dohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, akan diberi pagar.

Hal ini untuk menjaga keamanan, dan mencegah adanya manusia maupun hewan yang menyeberang. Pembangunan pagar akan dilakukan tahun ini dan dilanjutkan tahun depan. "Jadi, pembangunan pagar landasan pacu bertujuan untuk menjamin keselamatan penerbangan," kata Junaedi.

Saat ini landasan pacu Bandara Internasional Adisumarmo panjang 2.600 meter, lebar 45 meter. Sesuai standar, tinggi pagar dua meter. Pagar yang ada diharapkan bisa mencegah aksi vandalisme, dan perusakan terhadap lampu penerbangan.

Melihat kenyataan ini, pihak manajemen berencana akan menambah panjang landasan pacu menjadi 3.000 meter ke arah Barat. Tapi, rencana tersebut masih tergantung data lalu-lintas Bandara.

Sementara lalu-lintas pesawat di Bandara Internasional Adisumarmo saat ini masih terbilang longgar. Pada pagi hari, hanya ada tiga penerbangan, atau dalam sehari ada 18-20 kali penerbangan. Sedang untuk jumlah penumpang tiap hari berkisar 2.000 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement