Kamis 17 Dec 2015 12:46 WIB

Ahok Salahkan Transjakarta Soal Manajemen Transportasi

Rep: C18/ Red: Ilham
Antrean di halte Bus TransJakarta saat kemacetan panjang terjadi di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (13/11).  (Republika/Yasin Habibi)
Antrean di halte Bus TransJakarta saat kemacetan panjang terjadi di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (13/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut gagalnya manajemen transportasi di ibu kota merupakan kesalahan Transjakarta. Transjakarta dinilai tidak mampu untuk menambah jumlah unit bus yang mereka miliki.

"Transjakarta sudah saya perintahkan dari 2014 untuk beli bus yang banyak, kerja sama dengan bus swasta yang banyak," kata Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (17/12).

Ahok mengatakan, kalau saja Transjakarta mampu memebili tambahan bus, maka pengelolaan agkutan umum akan dikuasai sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Hal tersebut akan memudahkan pemprov dalam menentukan trayek angkutan umum.

"Maksud saya tolong susun anggaran bisa enggak sih kita beli bus sendiri? Kita punya uang kok," katanya. (Baca: Lima Kepala Negara yang Dicari Ketika Sosoknya tak Muncul).

Pemprov DKI Jakarta sebenarnya berencana untuk mengambil alih angkutan umum di ibu kota. Nantinya, angkutan tersebut akan disubsidi oleh pemerintah dengan sistem pembayaran rupiah perilometer.

Salah satu yang syarat yang diberikan pemrpov terkait pengambil alihan tersebut adalah peremajaan bus. Ahok mengatakan, pengusaha angkutan umum enggan untuk meremajakan armada mereka. (Izin Metromini Dicabut, YLKI: Solusi Pemprov Apa?).

"Enggak mau perbaikan kan, nah kalau enggak mau perbaikan kita tambah bus sendiri, lama-lam dia habis sendiri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement