Kamis 17 Dec 2015 07:35 WIB

Mensos: Karikatur Budaya Permudah Penyuluh Sosial Lakukan Tugasnya

Rep: Dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
 Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan arahan sebelum menutup evaluasi pelaksanaan program Rastra di Jakarta, Kamis (26/11).
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan arahan sebelum menutup evaluasi pelaksanaan program Rastra di Jakarta, Kamis (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ia mendukung penuh Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui implementasi restorasi sosial yang diharapkan menjadi budaya positif.

"Kami berkomitmen mendukung dan menjalankan program GNRM melalui restorasi sosial agar menjadi tata krama dan budaya positif di tengah masyarakat," katanya, Rabu, (16/12).

Kemensos dan segenap jajaran akan memaksimalkan upaya dengan cermat dalam implementasi GNRM, seperti yang tertuang dalam Nawacita butir kesembilan, yaitu restorasi sosial. Nilai pertama dari delapan nilai utama panduan GNRM Menko PMK tersebut adalah upaya untuk memajukan kesejahteraaan bangsa.

"Program GNRM akan dikombinasikan dengan melaunching buku karikatur budaya restorasi sosial, panduan budaya disiplin, serta tata krama di ruang publik," terangnya.

Buku karikatur budaya dipilih menjadi panduan penyuluh sosial dan penyuluh masyarakat agar menjadi tuntunan dari tata krama dan budaya tertib sosial. Gambar karikatur budaya akan memudahkan penyuluh dan masyarakat mengetahui nilai-nilai tata krama yang harus dilakukan.

"Kalau dengan gambar karikatur akan memudahkan penyuluh mengetahui tata krama. Gambar itu memudahkan penjelasan."

Nilai utama dalam revolusi mental yang dituangkan dalam gambar kartun itu antara lain integritas, kerja keras,  dan gotong royong. Ini harus jadi bagian dari budaya kerja yang mampu memberikan warna dan arahan dari GNRM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement