Rabu 16 Dec 2015 23:40 WIB

Pemkot Bogor Belum Putuskan Rute Kereta Api Ringan

 Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, belum memutuskan rute, apakah Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) akan masuk ke Terminal Baranangsiang atau Tanah Baru.

"Untuk LRT dari Cibubur sampai Bogor ada dua alternatif yakni Terminal Baranangsiang dan Tanah Baru. Dalam waktu dekat akan segera diputuskan, tentunya dalam bulan ini," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto dalam acara Bogor Economic Summit 2015 di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (16/12).

Ia mengatakan, dalam menentukan lokasi rute LRT yang akan ditunjuk, Pemerintah Kota Bogor akan melakukan kajian mengingat kedua lokasi tersebut memiliki nilai tambah dan kurangnya. "Masing-masing ada plus minusnya, apakah di Baranangsiang dan Tanah Baru. Yang pasti 2016 ini akan dibebaskan tanah di Tanah Baru untuk pembangunan terminal kelas a,"ujar dia.

Dalam kajian tersebut, kata Bima mengatakan, akan dihitung manfaat dan keuntungan yang akan didapat dari masing-masing wilayah baik itu Baranangsiang maupun Tanah Baru. Sisi positif dari Baranangsiang lahan sudah siap, dekat pusat kota.

"Tetapi di Baranangsiang menimbulkan persoalan beban atau volume pergerakan barang, manusia dan kendaraan lebih besar. Ini yang harus diantisipasi," katanya.

Sedangkan di Tanah Baru, lanjut dia, sisi positifnya sesuai dengan rencana tapak (site plan) Pemerintah Kota Bogor yang akan menggeser magnitude atau pusat kota ke wilayah pinggir. "Tapi untuk di Tanah Baru harus ada proses pembebasan lahan lagi," katanya.

Menurut Bima, Pemerintah Kota Bogor melihat sisi potensial untuk rute LRT Bogor ada di wilayah Tanah Baru. Untuk merealisasikan itu perlu kerja keras karena merupakan lahan baru yang membutuhkan pembebasan lahan dan harus mencari mekanisme pendanaannya.

"Kalau di Baranangsiang sudah selaras dengan program pengembangan revitalisasi Terminal Baranangsiang yang dilaksanakan oleh PT PGI," ujarnya.

Dia mengatakan secara rancangan induk tata ruang, keberadaan rute LRT di Tanah Baru sudah sangat ideal, karena berada di kawasan pinggir yang akan dikembangkan sebagai pusat Kota Bogor pada 2030 mendatang.

"Ini yang sedang kita kaji bersama dengan Adhikarya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement