Rabu 16 Dec 2015 19:15 WIB

Penderita HIV-AIDS di Wonosobo Bertambah

Peduli HIV-AIDS
Peduli HIV-AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Sebanyak 86 orang di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dinyatakan positif mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) selama tahun 2015.

"Peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Wonosobo sepanjang Tahun 2015 harus menjadi keprihatinan bersama," kata petugas klinik Volunteer Conselling Test (VCT) RSUD Setjonegoro, Murdiyanto, pada rakor di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Wonosobo, Rabu (16/12).

Ia menyebutkan pada Januari-Juni 2015 sebanyak 1.975 orang menjalani VCT dan 41 di antaranya positif HIV, kemudian Juli-November 2015, ada 1.618 orang menjalani VCT dan 45 di antaranya positif HIV.

Ia mengatakan hingga pertengahan Desember ini pihaknya masih terus melakukan berbagai upaya demi menemukan sebanyak mungkin penderita HIV-AIDS di Wonosobo.

"Langkah-langkah seperti VCT statis, mobile VCT hingga tindakan antisipatif seperti penyediaan kondom gratis dan sosialisasi tentang layanan VCT melalui berbagai media terus kami lakukan," katanya.

Imron Mashud dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo mengatakan upaya menemukan sebanyak mungkin penderita HIV-AIDS tersebut harus dilakukan secara lebih masif.

Ia menuturkan kasus HIV-AIDS selayaknya fenomena gunung es, di mana antara jumlah yang diketahui secara resmi, dengan yang tidak diketahui tidak berimbang.

"Dugaan kami, jumlah penderita yang tidak terpantau VCT jauh lebih banyak, karena secara teori, pada satu penderita HIV-AIDS, ada 10 orang yang berada di belakangnya berpotensi tertular," katanya.

Selain berkoordinasi intensif dengan KPA Wonosobo, katanya, Dinkes berupaya menggandeng banyak pihak untuk bergerak sinergis menanggulangi penyebaran HIV-AIDS.

"Total penderita HIV-AIDS di Kabupaten Wonosobo hingga akhir 2015 ini mencapai 288 orang dan 78 di antaranya telah meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan Dinkes Wonosobo terus melakukan pemantauan dan pendampingan pada penderita HIV-AIDS agar mereka bersedia menjalani terapi ARV dan VCT secara rutin.

Firdaus Nursyahbana dari KPA Wonosobo mengatakan upaya untuk menekan bertambahnya penderita HIV memang membutuhkan dukungan semua pihak dari pelbagai elemen masyarakat.

"Melalui rapat rutin tiga bulanan ini, kami berharap para pihak yang menjadi mitra KPA untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS di Wonosobo senantiasa sinergis, baik dalam perencanaan program maupun aktualisasi dan implementasi di lapangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement