REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog akan memperketat mekanisme pemasukan beras ke gudang. Hal tersebut merupakan kebijakan baru guna menjaga kualitas beras. Sehingga, beras akan tetap dalam kondisi baik ketika disalurkan dalam bentuk beras sejahtera (rastra).
"Bulog akan membuat standarisasi proses pemeriksaan sebelum masuk ke gudang dan disimpan Bulog," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, Rabu (16/12).
Ia lantas menerangkan prosedurnya, yakni beras dari mitra kerja harus diperiksa tim khusus. Tim tersebut nantinya berada di ruang khusus yang tertutup, sehingga tidak ada kontak langsung dan kolusi dengan pemilik barang.
Selama ini, lanjut dia, pemeriksa beras berada di gudang, sehingga pemilik barang bisa bertemu langsung dengan pemilik barang. Maka itu saat ini perubahan dalam proses pemeriksaan pun Bulog lakukan. Di mana tim pemeriksa juga tidak bisa berkomunikasi dengan yang punya barang. Kebijakan tersebut berlaku mulai tahun depan. Saat ini Bulog sedang menyiapkan petugas SDM dari segi kualitas dan kuantitas.
Dengan begitu, ia optimistis ke depan gabah atau beras tidak bisa keluar masuk gudang Bulog dari satu daerah ke daerah lain. Jika di satu tempat atau gudang tidak bisa masuk karena tidak memenuhi standar, maka beras itu tidak bisa diterima di gudang Bulog seluruh Indonesia.
"Selama ini karena pemeriksaan tergantung SDM yang di gudang, maka kerap terjadi beras yang tidak masuk di salah satu gudang, bisa masuk ke gudang lain di wilayah yang berbeda," ujarnya.
Baca juga: Marzuki Alie Bantah Gabung PPP