Selasa 15 Dec 2015 23:56 WIB

Pemkot Malang Diminta Bangun Taman di Pinggir Kota

Rep: Lintar Satria/ Red: Andi Nur Aminah
Obyek Wisata Kota Batu, Malang
Obyek Wisata Kota Batu, Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, diminta untuk membangun taman di pinggir-pinggir kota. Karena selama ini pembangunan taman dan objek wisata diprioritaskan di pusat kota. 

Selain itu juga pada 2016 Pemkot Malang tidak akan menambah obyek wisata baru karena akan fokus pada program pemeliharaan dan promosi ke wisatawan lokal maupun internasional. "Kami meminta Dinas Pertamanan untuk menambah taman dan mempercantik taman-taman di pinggir kota," kata anggota DPRD Kota Malang Subut Triono, Selasa (15/12).

Anggota Komisi C ini mengatakan Kota Malang juga sebaiknya membuat ikon kota di pinggiran terutama di pintu-pintu masuk kota. Subur mengatakan ikon topengan malangan dapat diletakan di taman dengan pintu kota seperti taman Arjosari. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan penambahan obyek wisata kemungkinan hanya dilakukan pihak swasta di kawasan lingkar timur atau wilayah Kecamatan Kedungkandang. "Hingga tahun depan kami masih akan fokus pada program promosi saja. Promosi ini tak hanya berkaitan dengan objyek wisata saja, tetapi juga wisata budaya, seperti topeng yang sudah dikenal luas di lingkungan masyarakat, bahkan hingga mancanegara," katanya.

Selain itu, Disbudpar Kota Malang juga akan memperkenalkan budaya hasil modifikasi tiap sanggar seni di daerah itu. Ida mengatakan saat ini, Pemkot masih dalam tahap menyeleksi. Hasil pengembangan budaya yang terbaik akan diprioritaskan untuk diperkenalkan dan dipromosikan ke publik, tak terkecuali hingga luar kota dan jika memungkinkan hingga ke luar negeri.

Ida menuturkan Pemkot Malang akan menggali semua potensi yang ada di Kota Malang. Tidak hanya wahananya, tetapi juga budaya dan tradisi masyarakat yang unik. Selain sejumlah destinasi wisata buatan, Pemkot Malang juga mengandalkan kegiatan-kegiatan yang dihelat berbagai komunitas.

"Kami mengadakan event-event seperti Malang Tempoe Doeloe, Malang Flower Carnival (MFC) dan Malang Festival yang diisi beragam produk dan seni hiburan yang diikuti dari perwakilan berbagai negara, seperti Finlandia, Amerika Serikat, Jepang, Korea, Thailand, Jerman, dan Rumania," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement